Cara Membubidaya Belut dengan meraup untung 15 Juta Perbulannya
Cara Ternak Belut Di Rumah :
Belut adalah jenis ikan yang
rasanya nikmat, dengan rasa khasnya dan banyaknya gizi yang di kandungnya sangat tinggi dan berguna bagi metabolisme tubuh.
Belut merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat digemari banyak
orang saat ini, dahulu di tahun 60-an masyarakat hanya mengenal belut sawah
atau belut liar, sehingga sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi belut setiap
hari. Saat ini sudah sangat banyak orang yang membudidayakan belut ini sehingga
belut dengan mudah dapat dijumpai di pasar. Budidaya belut ternyata tidak
sulit, dan tidak membutuhkan lahan yang luas, dengan media tong/drum bekas saja belut
sudah dapat dibudidayakan dalam jumlah yang besar.
Budidaya belut lebih mudah daripada
memelihara ikan, apakah itu sebagai ikan ternak ataupun hanya sekedar ikan
peliharaan. Saat ini hanya masalah bibit saja yang menjadi kendala utama dalam
budidaya belut, sulitnya mendapatkan bibit ini juga membatasi jumlah peternak
belut saat ini. Bibit belut ini dapat diambil langsung di alam atau bisa juga
dibeli di pembibitan belut. Namun pembibitan belut secara komersil saat ini
sangat sulit ditemukan, bahkan mungkin belum ada di daerah anda. Dan untuk daerah medan sekitarnya anda bisa membeli bibitnya di alamat berikut:
Jual bibit belut daerah Medan dan sekitarnya.
1. Jl.namorambe 2.Jl.Bringjen Katamso (Kpng Baru) 3. Jl.Antalaut 4.Jl.Bintang
Lokasi ideal budidaya belut
Belut dapat
dipelihara di semua jenis daerah, baik dataran tinggi maupun rendah, baik
daerah dengan curah hujan tinggii maupun curah hujan rendah. Hal ini wajar saja
karena padi bisa tumbuh di semua daerah, setiap ada sawah yang bisa ditumbuhi
oleh padi maka daerah itu kemungkina besar dapat dijadikan sebagai lokasi
budidaya belut. Begitu juga dengan kondisi air, syarat budidaya belut hanyalah
terdapat air bersih dalam artian bersih dari pencemaran limbah pabrik,
pestisida dan detergen. Suhu 25-31°C adalah suhu terbaik untuk membudidayakan
belut. Kondisi air yang bersih ini terutama untku anak belut atau sering
disebut dengan bibit, ukuran bibit yang baik antara 1 – 2 cm. ketika belut
sudah tumbuh dewasa maka kondisi air tidak lagi menjadi masalah karena umumnya
belut dewasa dapat hidup di air yang keruh (akibat lumpur).
CARA TERNAK BELUT DI RUMAH
1. Perlengkapan
Hal yang paling utama dan pertama sekali yang harus dipersiapkan dalam budidaya belut didalam tong adalah peralatan-peralatan sebagai berikut:
Hal yang paling utama dan pertama sekali yang harus dipersiapkan dalam budidaya belut didalam tong adalah peralatan-peralatan sebagai berikut:
- Tong atau Drum bekas, disarankan yang terbuat dari bahan plastik agar tidak berkarat
- Tandon sebagai penampung air
- Ember, cangkul, baskom dan juga jerigen.
2. Persiapan
Persiapan dan teknik budidaya belut perlu diketahui agar kelak mendapatkan hasil yang maksimal. Disini hal yang perlu diperhatikan adalah media pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau media tempat membesarkan belut. Dalam hal ini yang perlu
Persiapan dan teknik budidaya belut perlu diketahui agar kelak mendapatkan hasil yang maksimal. Disini hal yang perlu diperhatikan adalah media pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau media tempat membesarkan belut. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah
sebagai berikut:
A. Drum bekas atau Tong
Drum yang digunakan untuk budidaya belut harus yang tidak bocor dan juga tidak berkarat. Bila drum yang digunakan terbuat dari besi atau kaleng, maka sebaliknya drum tersebut sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari karat dan lakukan pengecetan ulang dan diamkan sampai kering hingga tidak berbau cat lagi.
Cara mempersiapkan drum atau tong sebagai media budidaya belut dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut ini:
Drum yang digunakan untuk budidaya belut harus yang tidak bocor dan juga tidak berkarat. Bila drum yang digunakan terbuat dari besi atau kaleng, maka sebaliknya drum tersebut sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari karat dan lakukan pengecetan ulang dan diamkan sampai kering hingga tidak berbau cat lagi.
Cara mempersiapkan drum atau tong sebagai media budidaya belut dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut ini:
1. Letakkanlah
tong pada posisi tanah yang datar. Hal ini dilakukan agar media menjadi lebih
luas.
2. Buka
bagian tengan drum dan sisakan 5 cm pada bagian sisi kiri dan kanan.
3. Pasang
alat sebagai penganjal agar drum tidak menggelinding dan bergerak.
4. Buat
saluran pembuangan dibawah tong. Letak saluran pembuangan ini dapat disesuaikan
dengan penampungan limbah pembuangan.
5. Buah
peneduh tong, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan
mengenai langsung ke permukaan drum. Bahan ini dapat dibuat dengan net atau
waring dan bisa juga dibuat dengan bahan-bahan yang lebih sederhana lainnya.
B. Media Tanah
Media tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan juga tanah yang tidak terlalu liat dan memiliki kandungan hara yang cukup. Dalam hal ini disarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari sawah. Pematangan media tanah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Media tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan juga tanah yang tidak terlalu liat dan memiliki kandungan hara yang cukup. Dalam hal ini disarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari sawah. Pematangan media tanah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Masukkan tanah kedalam
tong hingga ketinggian 30-40 cm
2. Masukkan air hingga
tanah becek namun tidak menggenang.
3. Masukkan EM 4 sebanyak
4 botol kedalam tong.
4. Aduk tanah sebanyak 2
kali sehari hingga tanah menjadi lembut dan gembur.
Perlu diketahui bahwa
perlakuan diatas tidak berlaku untuk bahan baku tanah yang diambil dari sawah.
C. Media Instan Bokashi
Media dibuat
diluar tong yang merupakan campuran dari bahan utama dan bahan campuran pengun
aan 100 kg akan menghasilkan 90 kg media instan bokashi. Untuk setiap tong
ukuran 200 liter membutuhkan 40 kg bokashi. Dalam pembuatan bokashi bahan-bahan
utama sebagai berikut
1. Jerami padi atau batang pisang yang sudah di busuk kan
selam 3 hari
2. Pupuk kandang (pupuk lembu)
3. Bekatul 20 %
4. Bahan campuran em4
5. Air sumur atau air pdam(utk air pan di endapkan dulu selama
1 hari satu malam
6. Larutan gula pasir untuk menghasilkan larutan molases.
D. Cara Mecampurkan Media Tanah dan
Media Instan Bokashi
Selanjutnya
tugas kita adalah mencampurkan media tanah dan media instan bokashi yang sudah
kita buat, hal ini adalah tahap akhir untuk menciptakan tempat berkelangsungan
hidup belut yang akan kita budidayakan. Pencampuran ini merupakan cara yang
maksimal untuk membuat belut merasakan sensasi hidup dialam yang bebas,
pembuatan media ini juga bertujuan untuk menjadikan lumpur yang sehat dan bagus
untuk pertumbuhan belut. Cara untuk menyampurkan media tanah dan media instan
bokashi yang telah kita buat adalah sebagai berikut :
1. Masukkanlah
media bokashi kedalam kolam tong yang telah kita persiapkan.
1. Isi kolam
tong dengan air hingga ketinggian sekitar 5cm, diamkan sampai kiranya 1
minggu. Dalam tahap ini tong tidak perlu ditutup atau diaduk, cukup
diamkan saja untuk menunggu tumbuhnya mikroorganisme baik yang berguna
untuk bulut.
2. Keluarkan
air yang sudah terdiamkan selama 1 minggu tersebut, lalu gantilah dengan
air bersih yang baru, bisa menggunakan air sumur.
3. Berikanlah
tanaman air, namun jangan sampai kebanyakan agar tidak menutupi seluruh
permukaan air
4. Isilah
kolam tong ini dengan ikan-ikan kecil (combro)
5. Berilah
Vetsin secukupnya, vetsin ini berguna untuk merangsang belut agar nafsu
makan bagus dan diamkan
selama 2 hari.
Dalam membuat media ini yang perlu kita perhatikan
adalah ketinggian seluruh media/bahan yang sudah kita masukkan, dan yang paling
penting untuk tumbuhan air jangan sampai 50%.
Dalam
hal perawatan cara beternak belut disini sama dengan cara budidaya belut
dimedia kolam lainnya, namun pada kolam tong memang lebih mudah daripada
perawatan belut yang dibudidayakan dikolam permanen seperti kolam tembok
ataupun semi permanen seperti kolam terpal. Dengan luas kolam tong ini tentunya
tidak seluas kolam lainnya, maka perawatannyapun sangat mudah, namun hal ini
juga harus terus diperhatikan terutama kondisi air jangan sampai berubah dan
kekurangan.
Dibawah ini akan saya jelaskan poin-poin bagimana
perawatan tentang cara beternak belut didalam kolam tong/drum bekas :
E. Cara
Pemberian Pakan Belut
Pemberian makan juga merupakan hal terpenting dalam cara
beternak belut, pakan yang baik akan juga menghasilkan panen yang baik
pula. Pemberian pakan pada belut ini memang tidak ada peraturan tertentu, namun
pemberian pakan sangat bagus dilakukan jika berat pakan mencapai 5% dari berat
bibit belut yang telah ditebar. Belut sangat menyukai pakan-pakat alami/pakan
hidup seperti binatang kecil darat/air, cacing, keong,bekicot,bangkai
ternak,ikan rucah, dan lain-lain. Pemberian pakan paling bagus adalah direbus
terlebih dahulu supaya mudah dieksekusi oleh belut dan juga tidak akan membuat
perubahan pada air (bau). Pakan sebaiknya diberikan pada sore menjelang malam
hari antara jam 5-6 sore, hal ini tentunya dimaksudkan agar menyesuaikan
kelangsungan hidup belut yang aktif beraktifitas pada malam hari.
F. Pengaturan
Air Belut Kolam Tong
Kali ini uga merupakan poin penting untuk sukses
beternak belut, pengaturan air ini bertujuan agar menjaga air tetap sehat dan
tidak tercemar, sebetulnya sangat mudah dalam mengatur air, kita hanya
memberikan sirkulai keluar masuknya air pada kolam drum/tong yang kita gunakan.
Dengan dialirinya air baru maka akan keluarlah air yang lama, jadi air didalam
kolam akan tetap sehat dan tidak tercemar dari sisa-sisa pakan atau benda
lainnya.
G. Perawatan
Tanaman Air Pada Kolam Belut
Pemberian dan perawatan tumbuhan air ini memang hal
yang sepele, kita harus bisa mengontrol tumbuhan yang hidup didalam kolam, jika
sudah terlalu banyak (berkembang biak) maka kurangilah, dan jika sebagian mati
dan dirasa tidak dapat menjadi tameng sinar matahari untuk belut maka
tambahkanlah, namun jangan sampai semua permukaan air terpenuhi oleh tumbuhan air.
Separuh saja sudah cukup.
H. Pemberian
EM4
Kita cukup memberikan cairan ini dengan 2-3 kali
dalam satu hari, EM4 mudah kita dapatkan dengan membelinya ditoko pertanian
terdekat dari lokasi tempat tinggal Anda. Pemberian zat ini bertujuan agar menetrelkan
air dari sisa-sisa pakan yang kita berikan untuk belut.
I. Pengentrolan
Sekitar Lokasi Kolam
Tugas kita juga harus mengendalikan/mengkondisikan
kolam beternak belut kita dari bahaya hewan pemangsa, karena hal ini tentu saja
dapat merugikan. Lindungi kolam dari binatang-binatang seperti ayam, ular,
kucing, burung hantu, dan lain-lain. Perlindungan bisa dibuatkan pagar atau
jaring agar binatang-binatang tersebut tidak dapat masuk dan memangsa belut
yang telah kita ternak.
J. Cara Pemanenan
Belut Kolam Drum/Tong
Ini adalah saat-saat yang kita tunggu-tunggu, belut
yang normal dapat dipanen pada umur 3-4 bulan, dan hal ini juga tentunya sesuai
keinginan, sesuai dengan permintaan pasar. Hendaknya belut yang masih kecil
dipisahkan dan dimasukkan kedalam kolam budidaya lagi, sehingga bisa tumbuh dan
bisa dipasarkan. Pemanenan belut pada kolam tong/drum bekas tentunya sangat
mudah, jadi dengan cara ini semakin praktis untuk menuju sukses beternak belut.
jangan lupa dishare
1 komentar:
Saya berniat memesan bibit belut, apa ada nomor yang bisa dihubungi?
Posting Komentar