Kamis, 24 November 2016

skripsi fakultas ekonomi dan bisnis



TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA
PT . No Name

 Oleh :

MHD 
122102075






PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015


       
worldwikileas.blogspot.co.id



     KATA PENGANTAR




Alhamdulillahirabbil’alamim, sebagai ungkapan rasa sukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat_Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Sistem Pengawasan Internal Gaji Dan Upah Pada PT Railink Medan”. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 
Penulis masih menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan disebabkan kemampuan pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimilki terbatas.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, khususnya kepada :
1.      Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2.      Bapak Drs.Rustam, M.Si, Ak, CA selaku ketua program studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3.      Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si. Ak selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan fikirannya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4.      General Manager PT Railink Medan dan para pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5.      Ucapan teristemewa untuk kedua orang tua dan adik tercinta (Ayahanda H.M.Nuh Nst, Ibunda Siti Zaleha Tanjung serta Kakak, Abang dan Adik ) yang telah memberikan semangat dan dukungan semangat dan doa yang tak pernah henti-hentinya sampai akhirnya penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan. Dan buat Susila Dharmayhanti Munthe yang terus menyemangati dan memberi pengertian kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6.      Buat teman teman seperjuanganku Dicky Surya Diputra, Arif Fahrudin Ginting, Muhammad Emir Arifin, Nilam Soraya Namira, Debby Akhsa, dan Sullivan Adena yang sudah berjuang bersama ketika mencari dosen pembimbing dan akhirnya bisa Acc Tugas Akhir. Serta yang paling saya banggakan Sahabat-sahabatku yaitu Fajrul Ramadhan, M.Surya Akmal, Lukman Firmansyah, Jaen, Galuh Suci, Indah Dwi Anggraini, Ahmad Saddiq, Ahmad Muhajjir, Fachry Parluhutan, Heri Sudarmadi, Rullif, Reza dan teman teman di grup B DIII Akuntansi serta teman-teman seperjuangan di DIII Akuntansi 2012 yang tetap mendukung dan menyemangati penulis serta memberikan doa yang terbaik.
Dengan segala kerendahan hati penulis  mengharapkan  saran  dan kritik yang membangun dari semua pihak yang lebih berpengalaman demi kesempurnaan tulisan ini. Akhir   kata   penulis  berharap  semoga   penulisan  Tugas  Akhir   ini   dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terima kasih.

Medan,  Juni 2015


(Mhd t)
Npm






DAFTAR ISI
     Halaman
KATA PENGANTAR…..........................................................................               i
DAFTAR ISI…..........................................................................................            iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................             vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................            vii

BAB I        : PENDAHULUAN............................................................            1
A.    Latar Belakang Masalah...................................................            1
B.     Rumusan Masalah............................................................            3
C.     Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian…………............             4
1.      Tujuan Penelitian….......................................................            4
2.      Manfaat Penelitian…....................................................            4
D.    Rencana Penulisan…............................................................            5
1.      Jadwal Survey / Observasi…........................................             5
2.      Rencana Isi……………………………………............             6

BAB II  : PT RAILINK MEDAN………………………………………             8                 
A.    Sejarah Ringkas....................................................................            8
B.     Struktur Organisasi…...........................................................        11
C.     Job Description....................................................................         12
D.    Jaringan Usaha.....................................................................         22
E.     Kinerja Usaha Terkini...........................................................            23
F.      Rencana Usaha.....................................................................         24
BAB III:  SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA
                  PT RAILINK MEDAN…………………………...................           25
A.    Pengertian Gaji Dan Upah ………………………………...                          25
B.     Unsur-unsur Gaji Dan Upah………………………….........           29     
C.     Prosedur Pencatatan  Perhitungan Gaji Dan Upah……………………………………………………….           31
D.    Sistem Pengawasan Internal Gaji Dan Upah………………          34
BAB IV:  KESIMPULAN DAN SARAN…...........................................           42
A.    Kesimpulan  .........................................................................           42
B.     Saran.....................................................................................           43

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................           45
LAMPIRAN………………………………………………………………          46


DAFTAR  TABEL
Nomor                                                 Judul                                               Halaman
1.1    Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir................                 5

DAFTAR LAMPIRAN
No                                                    Judul                                                  Halaman
  1.  Struktur Organisasi PT Railink Medan………………………………            46



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Perusahaan didirikan untuk memperoleh laba demi  menjamin kelangsungan perusahaan. Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pertumbuhan dunia usaha yang pesat ini, dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda - beda, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang, atau perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah, atau usaha besar.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh laba yang maksimum. Akan tetapi ada beberapa perusahaan yang tidak mengutamakan laba sebagai tujuan perusahaannya atau sering disebut dengan perusahaan nirlaba. Perusahaan nirlaba ditujukan untuk kegiatan yang bertujuan sosial, kemasyarakatan atau lingkungan yang tidak semata-mata mencari keuntungan materi.
Dalam menjalankan aktivitasnya tentu perusahaan menggunakan sumber daya. Sumber daya terbagi atas dua yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya merupakan faktor untuk menghasilkan barang dan jasa. Maka sumber daya ini akan dikontrol untuk melancarkan aktivitas perusahaan. Kontrol itu sendiri merupakan suatu usaha sistematis manajemen perusahaan guna pencapaian tujuan dengan cara membandingkan kinerja terhadap rencana serta perbedaan diantara keduanya.
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja adalah faktor yang tidak pernah lepas dalam perusahaan. Sebagai imbalan atas apa yang mereka sumbangkan maka mereka berhak mendapatkan balas jasa berupa gaji dan upah. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengontrol dan memperhatikan kesejahteraan para tenaga kerja.
Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji dan upah yang seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan, dan sebaliknya apabila tenaga kerja merasa bahwa gaji dan upah yang diterima tidak seimbang, maka kemungkinan tenaga kerja tersebut akan mengambil tindakan seperti berdemonstrasi atau pemogokan kerja.
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan akan lebih memperhatikan penentuan tarif gaji dan upah sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khususnya perusahaan yang mempunyai tenaga kerja  dalam jumlah yang besar, maka pembayaran gaji di dalamnya harus di awasi. Meskipun demikian masih saja sering terjadi kecurangan - kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian gaji. Untuk mengatasi hal tersebut setiap perusahaan harus melakukan pengawasan internal gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga kerja.
Tujuan diadakannya pengawasan intern terhadap gaji dan upah adalah untuk mengawasi ada atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem penggajian dan pengupahan serta memberikan masukan untuk koreksi atau perbaikan kepada pihak yang berwenang dalam perusahaan.
Begitu juga halnya pada PT Railink Medan yang bergerak di bidang jasa, menginginkan setiap pegawai yang bekerja pada PT Railink dapat memberikan hal yang terbaik dan merasa nyaman selama berada ditempat kerja. Mengingat gaji dan upah merupakan hal yang sensitif, maka pengawasan internal atas gaji dan upah sangat begitu penting, untuk menghindari akan penyelewengan atau kecurangan dana sehingga dapat merugikan perusahaan.
Dengan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai sistem pengawasan Internal terhadap gaji dan upah yang diterapkan oleh PT Railink Medan melalui judul Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT Railink Medan.

B.       Rumusan Masalah
Setiap perusahaan akan selalu menghadapi permasalahan dalam menghadapi kegiatan perusahaannya.Pengawasan gaji dan upah sangatlah penting yaitu untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji dan upah yang dapat merugikan perusahaan. Adapun masalah pokok yang dirumuskan penulis adalah, Apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang ditetapkan PT Railink Medan telah efektif ?
C.      Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
a.         Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
b.         Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT Railink Medan dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.
c.         Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang diterapkan PT Railink telah berjalan efektif.

2.    Manfaat Penelitian
Yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
a.         Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila diminta pendapat mengenai sistem pengawasan internal gaji dan upah pada PT Railink Medan.
b.         Bagi perusahaan, sebagai bahan perbandingan dalam menentukan kebijaksanaan di masa yang akan datang.
c.         Bagi peneliti, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang.

D.      Rencana Penulisan
1.      Jadwal Survey / Observasi
Berikut ini adalah jadwal survey / observasi yang dilakukan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir.
Tabel 1.1
Jadwal Survey / Observasi Dan Tugas Akhir
No
Kegiatan
Mei
Juni
Mingguan
I
II
III
IV
I
II
III
1
Pengesahaan Penulisan Tugas Akhir







2
Pengajuan Judul







3
Permohonan Izin Riset







4
Penunjukan Dosen Pembimbing







5
Pengumpulan Data







6
Penyusunan Tugas Akhir







7
Bimbingan Tugas Akhir







8
Penyelesaian Tugas Akhir







worldwikileas.blogspot.co.id









2.         Rencana Isi
Rencana isi terdiri dari empat bab, masing - masing bab dibagi atas sub-sub bab sesuai kebutuhannya. Secara garis besar Rencana Isi adalah sebagai berikut :
BAB I      :    PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II   :     PT RAILINK MEDAN
Pada bab ini meliputi sejarah ringkas instansi, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana usaha PT Railink Medan.
BAB III  :   SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN
                        UPAH PADA PT RAILINK MEDAN
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah, sistem pengawasan internal gaji dan upah.
              BAB IV  :    KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi PT Railink Medan untuk masa yang akan datang.




BAB II
PT. RAILINK MEDAN
A.    Sejarah Ringkas
PT Railink, anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II (Persero) didirikan dengan visi untuk menyuguhkan semangat baru dalam pelayanan moda transportasi kereta api di Indonesia. PT Railink mempersembahkan sebuah layanan yang baru kali pertama hadir di Indonesia, yakni Kereta Api Bandara, bersamaan dengan pengoperasian perdana Bandara Internasional Kuala Namu pada tanggal 25 Juli 2013. Kereta Api Bandara pertama ini melayani penumpang dari kota Medan menuju Bandara Kuala Namu dan sebaikya.
Sebagai layanan transportasi khusus, Kereta Api Bandara ini memiliki fasilitas maupun layanannya yang diharapkan dapat menjadi standar baru dalam dunia perkeretaapian di Indonesia layanan Kereta Api Bandara dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para penumpang angkutan udara. Oleh karenanya, perusahaan selalu berinovasi dalam layanan untuk memberikan yang terbaik, karena kami ingin layanan Kereta Api Bandara menjadi bagian menyenangkan dalam setiap perjalanan Anda.
Bagi perusahaan, segala upaya dalam berbisnis harus didasari oleh kesamaan cara pandang dan pola pikir yang saling menunjang untuk terciptanya daya kreasi  dan semangat membangun serta ketekunan yang tiada henti. Sumber daya manusia merupakan aset yang utama, dan oleh karena itu sudah sepatutnya menjadi fokus dan komponen utama yang menetukan sejauh mana perusahaan dapat berkembang dimasa depan.
Bagi perusahaan, pengembangan kemampuan untuk menghasilkan layanan yang tetap prima dan dapat menjadi acuan di bidangnya, perlu terus diasah dan diperbaiki dari waktu ke waktu. Itu sebabnya, perusahaan menaruh harapan besar dengan membuat sistem yang memungkinkan setiap individu mengeluarkan kemampuan terbaiknya serta dibarengi dengan apresiasi dan evaluasi sebagai standar yang jelas dalam menakar tingkat kinerja secara akurat dan berimbang.
Di jajaran manajemen, perusahaan menempatkan individu dengan kompetensi yang sesuai dan selalu terpacu menghasilkan inovasi serta terobosan-terobosan terbaru. Diharapkan dalam setiap ide dan gagasan akan menjadi masukan yang dapat mengangkat kinerja perusahaan kearah yang lebih baik dan menempatkan perusahaan selalu didepan dalam industri ini.
Perusahaan juga memberikan perhatian yang serius kepada mitra kerja, karena tanpa mereka tak akan bisa mewujudkan mimpi perusahaan. Seluruh mitra adalah rekan sejajar yang akan saling membantu untuk mencapai hasil yang terbaik. Mereka pun merupakan pemberi masukan yang berharga, baik itu kritik atau saran yang merupakan tenaga pendorong untuk maju makin cepat dan member kemampuan untuk mengenali resiko-resiko yang muncul disepanjang upaya pencapaian itu.
1.      Visi PT. Railink Medan
Menjadi pilihan utama  akses  Bandara yang  terintegrasi dengan moda lainnya dan bertaraf Internasional.

2.      Misi PT. Railink Medan
Menyelenggarakan jasa transportasi Kereta Api Bandara serta kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan sehat, tumbuh dan berkembang dengan tujuan untuk :
a.                Mewujudkan kepuasan pelanggan.
b.               Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
c.                Memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.
d.               Memberikan manfaat bagi komunitas dan pelestarian lingkungan dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan memegang teguh etika bisnis.
e.                Keselamatan dan keamanan operasional.

3.      Tujuan PT. Railink Medan
Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional, khusunya dibidang transportasi dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat  melakukan ekspansi baik dipasar  nasional, regional, maupun Internasional dibidang perkeretaapian yang meliputi usaha pengangkutan orang dengan kereta api, kegiatan perawatan dan pengusahaan prasarana, pengusahaan bisnis property secara professional, serta pengusahaan bisnis penunjang prasarana dan sarana kereta api secara efektif untuk kemanfaatan umum.

B.     Struktur Organisasi PT. Railink Medan
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi PT. Railink dapat dilihat pada Gambar II.I di Daftar Lampiran.
C.     Job Description
1.      Pemimpin Umum / Penanggung Jawab (General Manager)
·                  Bertanggung jawab kepada seluruh aktivitas kelembagaan baik kepada jajaran keredaksionalan maupun kepada non redaksional serta divisi-divisi lainnya atau melalui antar lembaga dan termasuk secara hukum (mengacu kepada UU No.40/1999 tentang pers).
·                  Dalam kewenangannya Pemimpin Umum / Penanggung Jawab dapat mengangkat seorang Pemimpin Redaksi / Wakil Pemimpin Redaksi beserta jajaran kebawahnya serta Pemimpin Perusahaan dan jajarannya.
·                  Mempunyai tugas untuk menentukan atau menolak segala bentuk persoalan baik yang menyangkut personalia administrasi baik sektor redaksional maupun non redaksional dan sebagai penentu kebijakansentral.
·                  Berhak untuk melakukan revisi manajerial.
2.      Senior Supervisor HRD, GA & Procurement
·                  Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dst), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
·                  Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui.
·                  Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.
·                  Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk tindaklanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.
·                  Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.
·                  Melakukan survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh karyawan/unit dalam perusahaan untuk tujuan peningkatan kualitas/mutu, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang diberikan.
·                  Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan beban biaya kantor.
3.      Senior Supervisor Finance Adm & Taxation
·                  Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
·                  Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
·                  Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
·                  Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalammenunjang kegiatan operasional perusahaan.
·                  Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
·                  Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
·                  Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
4.      Senior supervisior Budgeting & Accounting
·                  Melakukan fungsi reporting, budgeting, analisa dan accounting.
·                  Membantu Budget & Accounting Lead untuk men ‘direct’ operasional perusahaan baik melalui budget dan controlling serta pengembangan operasional perusahaan.
·                   Memahami laporan keuangan.
5.      Manager Airport Railway Station (ARS)
·                  Mengusulkan Rencana Jangka Panjang Kantor Cabang (RJPC) Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor Cabang Medan, yang mengacu pada RJPP Korporasi.
·                  Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor Cabang Medan.
·                  Merumuskan kebijakan, sistem dan prosedur Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor Cabang Medan.
·                  Melakukan koordinasi dengan para Manager Kantor Cabang Medan dan Kantor Pusat lainnya dalam rangka pengkoordinasian dan penyelesaian pekerjaan.
·                  Mengorganisasi dan mengendalikan kegiatan Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor Cabang Medan dalam hal;
·                  Menyusun SOP pemeliharaan ARS, ticketing system, dan fasilitas lainnya di ARS dan mengevaluasi secara periodik;
·                  Menyusun SOP penanganan keluhan pelanggan, data base pelanggan, dan pola kerja Tim Customer Service (CSOT dan CSOS);
·                  Melaksanakan survey kepuasan pelanggan secara periodik melalui kerjasama dengan lembaga survey;
·                  Melakukan evaluasi terhadap tenant mixing dan tarif sewa ruang serta besaran presentase konsesi dan minimum omset bruto yang telah diimplementasikan kepada konsesioner di area komersial, serta pola kerja sama yang terbaik bagi perusahaan.
·                  Melaksanakan desain rekayasa teknik dan standardisasi fasilitas yang ada di ARS.
·                  Melaksanakan program tentang lalu lintas perjalanan kereta api, pengoperasian kereta api serta pengamanan dan penertiban operasional kereta api dan bangunan stasiun.
·                  Menjaga operasionalisasi ARS agar nyaman, aman, tertib, dan menjamin kehandalan fasilitas yang tersedia dapat digunakan sesuai standar yang berlaku.
·                  Melaksanakan tugas-tugas khusus berdasarkan permintaan General Manager.
·                  Membina, memberdayakan, dan menilai kinerja Senior Supervisor Hospitality & Customer Care, Senior Supervisor Ticketing, Senior Supervisor Marketing & Sales, dan Senior Supervisor Facility Maintenance.
·                  Menyusun laporan kegiatan Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor Cabang Medan dalam rangka pertanggungjawaban kepada General Manager dan Direktur terkait secara berkala.
6.      Manager City Railway Station (CRS)
·                  Mengusulkan Rencana Jangka Panjang Kantor Cabang (RJPC) Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang Medan, yang mengacu pada RJPP Korporasi.
·                  Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang Medan.
·                  Merumuskan kebijakan, sistem dan prosedur Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang Medan.
·                  Melakukan koordinasi dengan para Manager Kantor Cabang Medan dan Kantor Pusat lainnya dalam rangka pengkoordinasian dan penyelesaian pekerjaan.
·                  Mengorganisasi dan mengendalikan kegiatan Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang Medan dalam hal;
·                  Menyusun SOP pemeliharaan CRS, ticketing system, dan fasilitas lainnya di CRS dan mengevaluasi secara periodik;
·                  Menyusun SOP penanganan keluhan pelanggan, data base pelanggan, dan pola kerja Tim Customer Service (CSOT dan CSOS);
·                  Melaksanakan survey kepuasan pelanggan secara periodik melalui kerjasama dengan lembaga survey;
·                  Melakukan evaluasi terhadap tenant mixing dan tarif sewa ruang serta besaran presentase konsesi dan minimum omset bruto yang telah diimplementasikan kepada konsesioner di area komersial, serta pola kerja sama yang terbaik bagi perusahaan.
·                  Melaksanakan desain rekayasa teknik dan standardisasi fasilitas yang ada di CRS.
·                  Melaksanakan program tentang lalu lintas perjalanan kereta api, pengoperasian kereta api serta pengamanan dan penertiban operasional kereta api dan bangunan stasiun.
·                  Menjaga operasionalisasi CRS agar nyaman, aman, tertib, dan menjamin kehandalan fasilitas yang tersedia dapat digunakan sesuai standar yang berlaku.
·                  Melaksanakan tugas-tugas khusus berdasarkan permintaan General Manager.
·                  Membina, memberdayakan, dan menilai kinerja Senior Supervisor Hospitality & Customer Care, Senior Supervisor Ticketing, Senior Supervisor Marketing & Sales, dan Senior Supervisor Facility Maintenance.
·                  Menyusun laporan kegiatan Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang Medan dalam rangka pertanggungjawaban kepada General Manager dan Direktur terkait secara berkala.
7.      Manager Operation
·                  Menyusun rencana kerja, anggaran, serta melakukan monitoring, pengendalian dan pelaporannya.
·                  Memimpin dan mengorganisasi semua SDM Divisi Operation dan Production untuk mencapai target produktivitas operasional dan efisiensi biaya.
·                  Bertanggung jawab atas peningkatan pendapatan perusahaan dan citra perusahaan.
8.      Manager Technic
·                  Melakukan koordinasi, pengarahkan, memimpin.
·                  Melaksanakan pembangunan proyek dengan tujuan yang maksimal, diukur dalam waktu, biaya dan mutu pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan serta memonitor, mengawasi dan mengarahkan pekerjaan konsultan dan kontraktor pelaksana sehingga dicapai hasil yang maksimal sesuai dengan waktu, biaya dan mutu yang telah ditetapkan.
9.      Manager Commercial
·                  Bertanggung jawab pada Finance, Accounting & Commercial Director. 
·                  Menerapkan Sistem Manajemen Mutu dalam unit kerja.
·                  Bertanggung  jawab memastikan perhitungan biaya supplier & Rancangan Anggaran Proyek.
·                  Memeriksa Purchase Order yang telah dibuat oleh bagian Purchasing.
·                  Bekerja sama dengan Project Manager,  mengadakan tender bagi calon-calon subkontraktor.
·                  Membuat Surat Perintah Kerja subkontraktor.
·                  Mendistribusikan Surat Perintah Kerja dan copy-nya ke pihak-pihak yang terkait.
·                  Melakukan penilaian bagi supplier/subkontraktor yang akan dimasukkan daftar rekanan.
·                  Memastikan pendistribusian form evaluasi dan pengolahan data hasil evaluasi terhadap kinerja supplier /subkontraktor.
·                  Memberikan surat peringatan kepada supplier/ sub kontraktor yang kinerjanya buruk.
·                  Mencoret supplier/ sub kontraktor yang telah 5 kali berturut-turut mendapatkan surat peringatan, dari daftar rekanan.
·                  Memeriksa Laporan Alat Bulanan.
·                  Memastikan tidak terjadi korupsi ataupun penerimaan suap pada staff-staff yang ada di bawahnya.
·                  Mensupport  kelancaran pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan segi biaya, mutu dan waktu.
·                  Mengatur tugas dan tanggung jawab para staff-nya
10.  Manager Safety Security
·                  Mencegah dan deteksi dini penyusup, kegiatan atau orang yang masuk secara tak sah, vandalisme atau penerobos/peloncat pagar di wilayah kuasa tempat perusahaan (teritoir gebied/ruimte gebied).
·                  Mencegah dan deteksi dini pencurian, kehilangan, penyalahgunaan atau penggelapan perkakas, mesin, komputer, peralatan, sediaan barang, uang, obligasi, saham, catatan atau dokumen atau surat-surat berharga milik perusahaan.
·                  Melindungi (pengawalan) terhadap bahaya fisik (orang dan barang yang menjadi aset milik perusahaan atau perorangan).
·                  Melakukan kontrol/pengendalian, pengaturan lalu lintas (orang, kendaraan dan barang) untuk menjamin perlindungan aset perusahaan.
·                  Melakukan upaya kepatuhan, penegakan tata tertib dan menerapkan kebijakan perusahaan, peraturan kerja dan praktik-praktik dalam rangka pencegahan tindak kejahatan.
·                  Melapor dan menangani awal (TPTKP) terhadap pelanggaran.
·                  Melapor dan menangani kejadian dan panggilan/permintaan bantuan Satpam, termasuk konsep, pemasangan dan pemeliharaan sistem alarm.

D.    Jaringan Usaha
PT. Railink sebagai penyelenggara perkeretapian bandara mempunyai komitmen untuk selalu memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa saran dan prasarana yang dioperasikan adalah sudah sesuai standar operasi dan handal. Komitmen ini dipegang oleh seluruh jajaran  manajemen dan karyawan.
Untuk dapat memenuhi hal tersebut, maka dibuat suatu program system mutu yang disusun secara sistematis dan terkedali bagi semua aktivitas, operasi kerja dan fungsi-fungsi yang berpengaruh terhadap mutu pelayanan. Program sistem mutu ini diuraikan di dalam Manual Mutu yang kepada International Standard Organization ISO 9001:2008.
Sebagai panduan dalam penerapan system mutu ini, perusahaan merencanakan Kebijakan Mutu Perusahaan, sebagai berikut:
1.      Mewujudkan kepuasan pelanggan.
2.      Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
3.      Menciptakan nilai tambah kepada pemegang saham.
4.      Memberikan manfaat bagi komunitas dan pelestarian lingkungan dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan memegang teguh etika bisnis.
Seluruh karyawan PT. Railink harus menghayati semangat dan isi dari kebiajakn Mutu Perusahaan sebagaimana petunjuk yang dituangkan dalam Manual Mutu ini dan dokumen pendukungnya.
Jajaran pimpinan harus aktif terlibat dalam mengembangkan usaha tersebut disamping melaksanakan tanggung jawab lain yang diberikan kepadanya sebagaimana tertuang di dalam pedoman ini.
E.     Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. Railink, perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah Menyelenggarakan layanan akses bandara yang terintegrasi dan bertaraf internasional dengan memenuhi persyaratan mutu pelanggan dan menerapkan perbaikan yang berkesinambungan.
Kegiatan-kegiatan social juga tetap dilaksakan PT. Railink, seperti bantuan kepada pengungsi Gunung Sinabung, travel gathering, sosialisasi pencegahan pelemparan kereta, peringatan Hari Pahlawan dan perayaan hari-hari besar lainnya.

F.     Rencana Usaha
Rencana usaha PT. Railink antara lain adalah sebagai berikut:
Menyediakan akses lebih baik ke bandara antara  lain :
1.      Pelayanan penumpang khususnya keselamatan, keamanan, kenyamanan, kelancaran dan kecepatan.
2.      Pelayanan perusahaaan penerbangan khususnya Airport Railway Station untuk fasilitas keberangkatan dan kedatangan bagi penumpang pesawat.
3.      Pelayanan masyarakat khususnya menambah pilihan akses ke bandara dan mengurangi kepadatan lalu lintas dijalan tol menuju bandara.
4.      Proteksi lingkungan khususnya mengurangi pencemaran udara.
5.      Pelayanan ekonomi khususnya mengurangi subsidi bahan bakar minyak.

BAB III
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA
PT RAILINK MEDAN
A. Pengertian Gaji dan Upah
            Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan mempekerjakan Orang yang disebut pegawai atau buruh, dan secara umum disebut karyawan. Dalam hal ini karyawan tersebut menjual jasa tenaga kerja yang dimilikinya untuk memperoleh imbalan yang disebut gaji atau upah.
            Besarnya gaji dan upah telah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya gaji dan upah yang akan diterimanya. Gaji dan upah inilah yang akan dipergunakan karyawan itu beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Besarnya gaji dan upah mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya.
            Jika gaji dan upah yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula. Dengan demikian, kepuasan kerjanya juga semakin baik.
            Gaji dan upah merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan mengharapkan agar gaji dan upah yang dibayarkan memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi, nilai prestasi kerja karyawan harus lebih besar dari gaji dan upah yang dibayar perusahaan, supaya perusahaan mendapatkan laba dan kontinuitas perusahaan terjamin. Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrative dan juga para pimpinan. Pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara harian maupun bulanan. Imbalan yang diberikan kepada karyawan yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan fisik biasanya disebut upah.
            Setiap badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya pasti membutuhkan
                              karyawan yang berhubungan dengan operasinya. Jadi tidaklah mungkin suatu badan usaha dapat berdiri sendiri tanpa adanya orang-orang yang akan menjalankan aktivitas perusahaan tersebut. Sebagai kompensasinya mereka akan menunutut gaji dan upah atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.
            Kompensasi adalah suatu fungsi manajemen personalia yangpengertiannya berupa balas jasa yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya dalam rangka tujuan suatu badan usaha.Gaji dan upah merupakan kompensasi yang relative besar yang diberikan oleh perusahaan sebagai imbalan atas pekerjaan kepada karyawannya, termasuk didalamnya berupa tunjangan dan berbagai bentuk fasilitas lainnya.
             Gaji dan upah sangatlah penting bagi karyawan karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka serta sebagai motivator dalam bekerja. Bagi perusahaan gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasinya agar tidak terjadi penyelewengan
            Oleh karena itu perusahaan harus merancang sisitem penggajian yang baik untuk membayar gaji semua karyawan secara adil, sesuai dan tepat waktu. Sistem Penggajian juga harus dirancang untuk menyediakan data- data yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen.
            Walupun sistem penggajian berbeda disetiap perusahaan, namun unsur utama yang umum terdapat dalam sebagian besar sistem penggajian.
Menurut Malthis dan Jackson (119,378:2002),

pengertian gaji dan upah adalah:

“Gaji merupakan bayaran yang konsisten dari suatu peride ke periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja. Sedangkan upah merupakan bayaran yang secara langsung dihitung berasarkan jumlah jam kerja”.
            Menurut Mulyadi (2001; 373) , pengertian gaji dan upah:
                              Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang Dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, dan dibayarkan secara tetap setiap bulan. Sedangkan upah merupakan, pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
                              Menurut Hasibuan (2003; 118), pengertian gaji dan upah:

                              Gaji adalah balas jasa yang dibayar secar periodic kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya gaji akan tetap dibayarkan walaupun pekerja tersebut tidak masuk kerja.
                              Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya.
            Definisi diatas menunjukkan bahwa gaji dianggap mempunyai kelas yang lebih tinggi sedangkan upah biasanya untuk yang tenaga kerja yang berpendidikan maupun tidak berpendidikan.
            Dari definisi-definisi tersebut penulis dapat menarik kesimpulan mengenai
perbedaan-perbedaan antara gaji dan upah yaitu:
         1.Upah adalah balas jasa yang sifat pekerjaanya tidak tetap,    sedangkan gaji
         diberikan kepada pekerjaan yang bersifat tetap dan juga  berdasarkan jenjang
         pendidikan.
  2.Istilah upah biasanya diberikan kepada buruh sedangkan gaji
        diberikan kepada pegawai atau karyawan tetap maupun staff.
        3. Dari segi pembayarannya, upah biasanya dibayarkan harian atau
         mingguan. Sedangkan gaji dibayarkan secara bulanan.
         Tetapi pada kenyataannya, didalam masyarakat masih banyak yang
menganggap bahwa istilah gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama. Anggapan ini terjadi mungkin disebabkan oleh karena gaji dan upah sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan atau majikan kepada karyawan atau buruh.
                                        Berdasarkan pengamatan penulis PT Railink Medan memberikan imbalan jasa menggunakan istilah gaji dan upah. Karena karyawannya terdiri dari:
1. Karyawan tetap yang digaji secara rutin setiap bulan dan
berkedudukan dikantor Pusat PT Railink Medan menggunakan metode penggajian.
2. Karyawan harian, yang bekerja di proyek-proyek tertentu didalam atau diluar kota yang sifatnya sementara menggunakan metode pengupahan.

B. Unsur- unsur Gaji Dan Upah
         Sistem penggajian dalam perusahaan dihubungkan dengan tujuan dan strategi perusahaan. Penggajian juga menuntut keseimbangan antara keuntungan dan biaya perusahaan dengan harapan dari para karyawan. Untuk perusahan, biaya gaji haruslah paa tingkat yang memastikan adanya efektivitas maupun pemberian imbalan yang layak bagi seluruh karyawan sesuai dengan kemampuan, ketrampilan, pengetahuan dan pencapaian kinerja mereka.
                                       Didalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam unsur-unsur gaji dan  upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Yang dimaksud sebagai unsur-unsur gaji dan upah yaitu bagian dari pendapatan atau penghasilan yang dimasukkan kedalam daftar gaji karyawan dan setiap bulannya akan dibayarkan kepada karyawan-karyawan yang bersangkutan. Dalam perusahaan ini jumlah gaji yang dibayarkan kepada karyawan secara berkalan dan tetap sedangakan upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.
         Penggajian dan pengupahan adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja ada perusahaan.         
Adapun unsur-unsur gaji dan upah yang terdapat pada PT Railink Medan, antara
lain:
1.Gaji Pokok
Gaji Pokok merupakan gaji yang diberikan kepada karyawan menurut  peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman serta keahlian dalam bidangnya.
         2. Tunjangan
Tunjangan merupakan bentuk lain dari pemberian gaji dan upah yang diberikan oleh perusahan kepada karyawan yang bertujuan untuk menambah semangat kerja karyawan. Tunjangan ini diberikan kepada karyawan setiap bulan, namun ada beberapa tunjangan diberikan pada waktu tertentu.
3. Bonus
Bonus merupakan gaji upah tambahan yang diberikan pada karyawan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas para karyawan.
4. Uang Lembur
Uang Lembur adalah upah yang dibayar kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja biasa yang telah ditetapkan sebelumnya, Uang lembur ini biasanya sering diberikan untuk karyawan nonostaf biasanya hanya terjadi pada akhir bulan dimana akan tutup buku perusahaan.
5. Tunjangan Hari Raya                                                                           Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya keagamaan kapada karyawan yang telah memenuhi persyaratan, yaitu mereka yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan telah lulus masa percobaan pada saat atau sebelum Hari Raya.
C. Prosedur Pencatatan Dan Perhitungan Gaji Dan Upah
         Besar Kecilnya gaji dan upah pada sebuah perusahaan tidak selalu tergantung  pada besar kecilnya perusahaan tersebut, dengan kata lain gaji dan upah yang diberikan perusahaan pada karyawan dapat juga dipengaruhi oleh keuntungan yang dperoleh perusahaan.
         Dalam hal perhitungan gaji dan upah, pemerintah telah mempunyai kebijaksanaan didalam menentukan jumlah gaji minimum yang harus diterima oleh karyawan. Kebijaksanaan pemerintah ini disebut dengan Upah Minimum Regional.
         Faktor-faktor yang mempengaruhi basarnya gaji dan upah pada PT Railink Medan adalah:
         a. Kemampuan dan kesediaan perusahaan
Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat gaji dan upah akan semakin besar. Tetapi sebaliknya jika kemampuan dan kesediaan perusahan untuk membayar kurang maka tingkat gaji dan upah relative kecil.
b. Produktivitas  kerja karyawan
Jika produktivitas kerja karyawan baik dan makin banyak maka kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya kalu produtivitas kerjanya buruk serta sedikit maka gaji dan upahnya kecil.
   c. Pemerintah dengan undang-undang dan Keppres
Pemerintah dengan undang-undang dan keppres menetapkan besarnya batas gaji dan upah minimum.
         d. Posisi jabatan karyawan
Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji  lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih rendah akan memperoleh gaji yang lebih kecil.
         Prosedur perhitungan Gaji dan  Upah pada PT Railink Medan dilakukan dengan 2 prosedur yang berbeda yaitu:
         1.Prosedur untuk karyawan tetap menggunakan metode penggajian.
Perhitungan gaji untuk karyawan tetap yang berlaku pada PT. Jefrindo Consultant:
                                       Gaji pokok                     :  Rp. xxx
                                       Tunjangan Jabatan        :   Rp. xxx
                                       Tunjangan Keahlian       :  Rp. xxx
                                       Lembur                           :  Rp. xxx
                                       Total Gaji Kotor          :  Rp. xxx
                                       Potongan Uang makan   : (Rp. xxx)
                                       Bon-bon                         : (Rp. xxx)
                                        PPh                                : (Rp. xxx)
                                      Total Gaji Bersih           : Rp. xxx
            Pada perusahaan PT Railink Medan lembur dihitung berdasarkan total jam kerja dalam sebulan. Pada perusahaan PT Railink Medan total jam kerja perbulan adalah 192 jam atau 48 jam seminggu, dalam program yang dipakai perusahaan pembayaran upah lembur sesuai dengan kemampuan perusahaan.
            2. Prosedur untuk karyawan harian dengan metode pengupahan
Perhitungan untuk karyawan harian biasanya dilakukan apabila ada proyek yang menggunakan tenaga tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Cara perhitungan untuk karyawan tersebut adalah dengan mencatat waktu kerja dan lembur untuk karyawan yang bersangkutan dilapangan maupun dipabrik. Pencatatan ini dilakukan oleh Set Engineer yang ditunjuk oleh perusahaan. Buku Set Engineer ini juga menyajikan secara lengkap mengenai hari hadir, hari sakit, opname, cuti, dan lain-lain.
Berikut ini cara perhitungan upah karyawan harian pada PT Railink Medan:
                                    Gaji Pokok ( ....hari x Rp….)              Rp. xxx
                                    Lembur                                                Rp. xxx
                                    Bonus                                                  Rp. xxx
                                    Total Gaji Kotor                               Rp. xxx
                                    Potongan-potongan                           (Rp. xxx)
                                    Total gaji bersih                                Rp. xxx
            Secara ringkas dalam pencatatan waktu kerja karyawan harian dapat dilakukan dengan tindakan sebagai berikut yang dipercayakan pada Set Engineer:
                                                              i.      mengawasi pengisian daftar hadir karyawan
                                                            ii.      mengawasi secara langsung tiap karyawan yang sedang bekerja
                                                          iii.      mencocokkan waktu kerja dengan waktu hadir
                                                          iv.      menyusun dan mengoreksi laporan untuk mencatat upah yang akan dibayar
                                                            v.      mencocokkan jam kerja yang sebenarnya untuk setiap operasi dibandingkan dengan jam kerja standar.
            PT Railink Medan tidak menggunakan kartu Check O’clock dalam perhitungan gaji dan upah bagi karyawan-karyawannya baik itu karyawan tetap maupun karyawan harian.
            Data yang dipakai oleh PT Railink Medan sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan telah diotorisasi oleh fungsi Akuntansi. Perkalian dan penjumlahan yang tercantum dalam gaji dan upah telah dicek ketelitiannya, tarif yang berlaku juga sesuai dengan keputusan pejabat yang berwenang. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena kenaikan pengkat, kenaikan tunjangan, bonus dan lain sebagainya juga didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.
            Pengawasan sangat perlu dalam memakai tata cara perhitungan gaji dan upah karyawan. Tingkat ketelitian dan tanggung jawab penggajian perlu mendapat perhatian ekstra agar prosedur perhitungan gaji dan upah dapat terlaksana dengan baik.

D. Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah
            Sistem pengawasan intern pada prinsipnya bertujuan untk menciptakan suatu kedaan yamg baik, dimana segala sesuatunya diatur sedemikian rupa sehingga prosedur kerja yang dilaksanakan dapat menghindari penyelewengan, penggelapan dan pencurian, serta gaji dan upah diterima oleh orang-orang yang berhak menerimanya.
         Gaji dan upah merupakan suatu objek yang dapat diselewengkan. Ada beberapa cara untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yang sering ditemui dalam suatu perusahaan yaitu:
1.  Karyawan yang fiktif yaitu penerbitan cek gaji kepada orang lain yang tidak bekerja kepada perusahaa Hal ini sering terjadi akibat keterlanjutan penerbitan cek setelah karyawan diberhentikan.
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud                                                                          mendapat pembayaran dua kali.
3. Menguangkan cek gaji dan upah yang belum ditagih oleh pegawai yang bersangkutan.
4.  Membuat kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang diterima oleh karyawan atau buruh lebih atau kurang darijumlah yang seharusnya dibayar.
5. Pinjaman karyawan yang tidak mendapat persetujuan dicatat sebagai pengeluaran.
         6.  Mencatat total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji dan upah
7.   Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang karyawan lainnya.
         Sistem Pengawasan Intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas, sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan.
Pengertian pengawasan intern (internal control) dapat dipandang dalam dua arti yaitu:
1.      Dalam arti sempit
Pengawaan intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan menurun ( Down Fooling).
            2.  Dalam arti luas
                  Pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan, tetapi                                                    meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.
         Defenisi Pengawasan intern menurut Harahap (2001:122), dalam buku Sistem Pengawasan Manajemen adalah:
Pengawasan intern mencakup struktur Organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terkoordinasi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mengamankan hartanya, mengecek ketelitia dan kepercayaan terhadap data Akuntansi, mendorong kegiatan agar efisiens, dan mengajak untuk mentaati kebijaksanaan perusahaan.
            Defenisi Pengawasan Intern oleh Standard Profesi Akuntansi Publik (2002: 29), adalah:
Pengawasan Intern meliputi susunan organisasi dan semua cara-cara dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahan untuk menjaga dan mengamankan harta miliknya, memeriksa kecermatan dan kebenaran data-data administrasi, memajukan efisiensi kerja dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Top Manajemen.
         Pengawasan Intern gaji dan upah adalah suatu keadaan dimana prosedur kerja yang diikuti dapat menghindari penyelewengan, penggelapan, kecuranagan, dan pencurian yang setidak-tidaknya dapat mengurangi terjadinya bentuk-bentuk perbuatan tersebut. Khusus pada pengawasan intern gaji dan upah bertujuan untuk mengawasi agar prosedur penggajian dilakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan jumlah tersebut adalah benar-benar merupakan hak mereka untuk menerimanya.
         Untuk terlaksananya pengawasan intern gaji dan upah agar berjalan dengan baik, maka perlu diadakan pemisahan tugas atau fungsi dimana suatu kegiatan penerimaan karyawan, pencatatn jam kerja yamg dilaksanakan serta yang tidak dilaksanakan oleh setiap karyawan menghitung gaji dan upah total tiap periode dan menghitung gaji dan upah karyawan tidak boleh dikerjakan oleh satu orang. Hal ini sangatlah penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.
         Adapun tujuan pengendalian intern gaji dan upah menurut Arens dan  Loebecke (1999;83) adalah:
1.      Pembayaran gaji yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara actual dilaksanakan oleh pegawai nono fiktif
2.      Transaksi penggajian yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3.      Transaksi penggajian yang dicatat adalah jumlah waktu kerja actual dan tingkat upah semestinya
         Menurut Mulyadi (180;2002) dalam buku Auditng mendefinisikan:
Pengendalian Intern sebagai suatu proses yang dijalnkan oleh Dewan Komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan yaitu kendala pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hokum dan peraturan yang berlaku, dan efektifitas dan efisiensi operasi.
         Unsur-unsur Pengawasan Intern terdiri dari lingkungan perusahaan, sistem akuntansi dan prosedur penggajian dimana ketiga elemen tersebut sangat besar peranannya bagi manajemen dan membantu pengawasan intern suatu perusahaan yang dapat menciptakan suatu praktek-praktek yang sehat dalam perusahaan tersebut.
         Menurut Widjajanto, (2001) pengawasan intern harus meneliti semua kegiatan yang tercakup dalam proses gaji dan upah, dengan menggunakan tehnik sampling atau pengujian lengkap, yang meliputi pengecekan terhadap:
1.      Perhitungan- perhitungan yang dibuat dalam proses gaji dan upah
2.      Kebenaran pencatatan waktu
3.      Proses persiapan uang atau cek
         Daftar gaji yang digunakan untuk menyusun , menghitung dan merangkum data yang diperlukan pada akhir suatu periode pembayaran gaji dan hasil akhir yang diperoleh bahwa pihak-pihak pemberian gaji adalah tanpa perantara. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas akan membuat proses pembayaran gaji diharapkan tidak terjad penyimpangan terhadap besarnyajumlah uang yang akan dibayarkan dan diperoleh suatu system kerja penuh dengan rasa kepercayaan dan tanggung jawab.
          Pada PT Railink Medan membayar gaji dan upah dengan tunai. Pada saat menerima gaji dan upah ada beberapa ketentuan yang berlaku agar pengawasan pemberian gaji dan upah berjalan dengan baik, seperti pegawai harus menunjukkan identitas pengenal, membubuhkan tanda terima, dan lain-lain, yang semuanya ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua gaji dan upah akan dibayar dengan cara dan kepada pihak yang benar dan tepat.
         Semakin jelas proses dari pembayaran gaji dan upah itu sendiri, semakin mudah pula untuk dilakukan pengecekan antara dana yang keluar dengan data yang ada. Walupun masih mungkin untuk terjadi penyelewengan-penyelewengan, tetapi paling tidak dapat diminimalisasi.
         Sistem Pengawasan Intern gaji dan upah pada PT Railink Medan telah berjalan dengan baik, hal ini dapat kita lihat dengan jelas bahwa pada pengawasannya tidak satu orang diberikan tanggung jawab atau wewenang untuk menangani pelaksanaan pemberian gaji dan upah yang telah diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen kepada para karyawan.
            Penerapan sistem pengawasan intern pada PT. Railink Medan tidak banyak mengalami kesulitan karena gaji yang dibayarkan setiap bulannya adalah tetap, sehingga tidak mungkin terjadi penyelewengan. Para Karyawan dengan sendirinya sudah mengetahui jumlah gaji yang akan diterimanya, karena gaji yang akan mereka terima tidak akan jauh berbeda dengan jumlah yang sudah diterima sebelumnya.
            Adapun pengendalian intern yang dilakukan atas gaji dan upah pada PT Railink Medan adalah:
1.Kartu jam hadir
Kartu jam hadir adalah dokumen yang digunakan sebagai pencatat waktu. Kartu ini berisi pengenal karyawan, bagaimana dia bekerja, jam masuk dan jam keluar pada pagi hari, siang hari, malam harridan pada saat karyawan lembur.
2. Slip gaji dan upah
Slip gaji dan upah adalah lembaran yang mencantumkan jumlah gaji dan upah pokok, tunjangan tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji dan upah bersih karyawan. Lembar ini harus ditandatangani karyawan pada saat mengambil gaji dan upah
3.Daftar lembur karyawan
Setiap slip gaji yang menyatukan permohonan untuk mendapatkan izin lembur dari bagian yang berwenang disetujui yang membuat jam lembur dan yang diperlukan untuk kerja lembur, maka dibuat daftar lembur karyawan, izin ini harus disetujui oleh pimpinan.
4. Buku Harian
Buku harian merupakan buku yang mencatat semua transaksi yang berhubungan gaji dan upah karyawan.
5. Buku Besar
6. Amplop Gaji
Amplop Gaji merupakan uang gaji karyawan harian diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji, dihalaman setiap amplop gaji ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.     
            Bagian yang terlibat dalam pelaksanaan pengawasan intern gaji dan upah pada PT Railink Medan adalah bagian Senior Supervisor Finance Adm & Taxation yang mempunyai tugas selain menyiapkan konsep-konsep surat dan pembukuan keuangan juga menghitung gaji dan upah dan menyiapkan segala konsep penggajian untuk diperiksa oleh Manager.
            Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya yang dapat mencegah dan menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi lainnya. Dengan adanya system pengawasan intern dapat memberikan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan benar serta dapat dipercaya.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
         Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis mengenai sistem pengawasan intern gaji dan upah pada PT Railink Medan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin nantinya dapat berguna bagi perusahaan pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

A.  Kesimpulan
         Adapun kesimpulan yang dapat diambil penulis adalah:
1.       PT Railink Medan dalam perhitungan dan pembayaran gaji mempergunakan dua metode yaitu: metode penggajian untuk karyawan tetap dan metode pengupahan untuk karyawan harian.
2.       Dalam perhitungan lembur karyawan, perusahaan tidak mempergunakan metode yang diterapkan oleh pemerintah.
3.       Perusahaan tidak menggunakan kartu Check o’clock sebagai dasar dalam perhitungan gaji dan upah
4.       Perusahaan memakai jasa Set Engineer untuk menulis kehadiran para karyawan harian
5.       Pembayaran gaji pada PT Railink Medan menggunakan uang kontan tidak melalui Bank yang ditunjuk Perusahaan.
6.       Pengawasan terhadap pengisian lembur dan perhitungannya dilakukan oleh petugas yang sama dan tidak dilakukan setiap hari.
7.       Pengawasan Internal perusahaan dilaksanakan pada semua aspek yang menyangkut sistem penggajian dan pengupahan yang ditetapkan perusahaan.
8.       Perusahaan memberi gaji dan upah pada karyawan sesuai dengan Upah Minimum Regional

B. Saran
      Dengan Kompleksnya tugas-tugas dan pekerjaan yang dihadapi oleh PT Railink  Medan, maka perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam hal pengawasan internal gaji dan upah agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan kinerja perusahaan semakin baik. Adapun saran-saran yang penulis berikan untuk perbaikan tersebut adalah:
1.       Sebaiknya perusahaan mempunyai Staff Internal Auditor yang melakukan pemeriksaan prosedur penggajian dan bila dimungkinkan inspeksi lapangan pada waktu pembayaran gaji dan upah
2.       Hendaknya perhitungan gaji, upah dan lembur karyawan menggunakan Check O’clock, dan dilakukan secara periodek jangan sekaligus, agar tidak menyebabkan kurang akurat dalam perhitungan dan menimbulkan kesalahan dalm penjumlahan.
3.       Daftar lembur karyawan hendaknya dikoreksi secara teratur oleh pihak yang berwenang dalam hal itu, dengan cara memaraf kolom yang disediakan dalam daftar lembur.
4.       Harus diterapkan pemisahan fungsi dan pembagian tugas yang jelas agar tidak ada terjadi tugas rangkap yang dilakukan satu orang karyawan yang dapat menimbulakan persekongkolan dan penyelewengan.


DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael, 1983, Sistem Penggajian, Cetakan Pertama, Penerbit Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Hall James A, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Jilid I, Penerbit Salemba Empat, 2001, Jakarta.
Harahap, Sofyan Safri. Sistem Pengawasan Management (management control
system), cetakan pertama, Jakarta, Pustaka Quantum, 2001
Hasibuan, Melayu.S.P, Manejemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Penerbit Bumi Aksara,Jakarta, 2003
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta:                              Penerbit Salemba Empat, 2002
Mulyadi, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba Empat, 2002, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ruky,  Achmad  S, Manajemen  Penggajian  dan  Pengupahan  Untuk Karyawan Perusahaan, Penerbit Gramedia, 2001, Jakarta.
Widjajanto, Nugroho, Sistem Informasi Akuntansi, Cetakan pertama, Penerbit
                Erlangga, Jakarta, 2001


Tidak ada komentar: