TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN
UPAH PADA
PT . No Name
Oleh :
MHD
122102075
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Alhamdulillahirabbil’alamim,
sebagai ungkapan rasa sukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat_Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul
“Sistem Pengawasan Internal Gaji Dan Upah Pada PT Railink Medan”. Penulisan
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
Penulis masih menyadari bahwa Tugas
Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan disebabkan kemampuan pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang dimilki terbatas.
Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, khususnya
kepada :
1. Bapak
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak
Drs.Rustam, M.Si, Ak, CA selaku ketua program studi Diploma III Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak
Iskandar Muda, SE, M.Si. Ak selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu dan fikirannya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
4. General
Manager PT Railink Medan dan para pegawai yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Ucapan
teristemewa untuk kedua orang tua dan adik tercinta (Ayahanda H.M.Nuh Nst,
Ibunda Siti Zaleha Tanjung serta Kakak, Abang dan Adik ) yang telah memberikan
semangat dan dukungan semangat dan doa yang tak pernah henti-hentinya sampai
akhirnya penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan. Dan buat Susila
Dharmayhanti Munthe yang terus menyemangati dan memberi pengertian kepada
penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Buat
teman teman seperjuanganku Dicky Surya Diputra, Arif Fahrudin Ginting, Muhammad
Emir Arifin, Nilam Soraya Namira, Debby Akhsa, dan Sullivan Adena yang sudah
berjuang bersama ketika mencari dosen pembimbing dan akhirnya bisa Acc Tugas
Akhir. Serta yang paling saya banggakan Sahabat-sahabatku yaitu Fajrul Ramadhan,
M.Surya Akmal, Lukman Firmansyah, Jaen, Galuh Suci, Indah Dwi Anggraini, Ahmad
Saddiq, Ahmad Muhajjir, Fachry Parluhutan, Heri Sudarmadi, Rullif, Reza dan
teman teman di grup B DIII Akuntansi serta teman-teman seperjuangan di DIII
Akuntansi 2012 yang tetap mendukung dan menyemangati penulis serta memberikan
doa yang terbaik.
Dengan segala kerendahan hati
penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak yang lebih berpengalaman demi
kesempurnaan tulisan ini. Akhir
kata penulis berharap
semoga penulisan Tugas
Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,
terima kasih.
Medan, Juni
2015
(Mhd t)
Npm
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR….......................................................................... i
DAFTAR ISI….......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL..................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vii
BAB I : PENDAHULUAN…............................................................ 1
A.
Latar Belakang Masalah…................................................... 1
B.
Rumusan Masalah…............................................................ 3
C.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian…………............
4
1. Tujuan
Penelitian…....................................................... 4
2. Manfaat
Penelitian….................................................... 4
D. Rencana
Penulisan…............................................................ 5
1.
Jadwal Survey / Observasi…........................................
5
2.
Rencana Isi……………………………………............ 6
BAB II :
PT RAILINK MEDAN……………………………………… 8
A. Sejarah Ringkas.................................................................... 8
B. Struktur
Organisasi…........................................................... 11
C. Job Description.................................................................... 12
D. Jaringan
Usaha..................................................................... 22
E. Kinerja Usaha Terkini........................................................... 23
F.
Rencana Usaha..................................................................... 24
BAB III: SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN
UPAH PADA
PT RAILINK
MEDAN…………………………................... 25
A.
Pengertian
Gaji Dan Upah ………………………………... 25
B.
Unsur-unsur
Gaji Dan Upah…………………………......... 29
C.
Prosedur
Pencatatan Perhitungan Gaji Dan
Upah………………………………………………………. 31
D.
Sistem
Pengawasan Internal Gaji Dan Upah………………
34
BAB IV: KESIMPULAN
DAN SARAN…........................................... 42
A.
Kesimpulan ......................................................................... 42
B.
Saran..................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 45
LAMPIRAN……………………………………………………………… 46
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas
Akhir................
5
DAFTAR
LAMPIRAN
No Judul Halaman
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perusahaan didirikan untuk memperoleh
laba demi menjamin kelangsungan
perusahaan. Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin
pesat. Pertumbuhan dunia usaha yang pesat ini, dapat kita lihat dari banyak
berdirinya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda - beda,
baik perusahaan jasa, perusahaan dagang, atau perusahaan industri dalam bentuk
usaha kecil, usaha menengah, atau usaha besar.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh laba
yang maksimum. Akan tetapi ada beberapa perusahaan yang tidak mengutamakan laba
sebagai tujuan perusahaannya atau sering disebut dengan perusahaan nirlaba.
Perusahaan nirlaba ditujukan untuk kegiatan yang bertujuan sosial, kemasyarakatan
atau lingkungan yang tidak semata-mata mencari
keuntungan materi.
Dalam
menjalankan aktivitasnya tentu perusahaan menggunakan sumber daya. Sumber daya
terbagi atas dua yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya
merupakan faktor untuk menghasilkan barang dan jasa. Maka sumber daya ini akan
dikontrol untuk melancarkan aktivitas perusahaan. Kontrol itu sendiri merupakan
suatu usaha sistematis manajemen perusahaan guna pencapaian tujuan dengan cara
membandingkan kinerja terhadap rencana serta perbedaan diantara keduanya.
Perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagai tenaga kerja. Tenaga
kerja adalah faktor yang tidak pernah lepas dalam perusahaan. Sebagai imbalan
atas apa yang mereka sumbangkan maka mereka berhak mendapatkan balas jasa
berupa gaji dan upah. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengontrol dan
memperhatikan kesejahteraan para tenaga kerja.
Pada
hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif apabila tenaga kerja tersebut
menerima gaji dan upah yang seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan,
dan sebaliknya apabila tenaga kerja merasa bahwa gaji dan upah yang diterima
tidak seimbang, maka kemungkinan tenaga kerja tersebut akan mengambil tindakan
seperti berdemonstrasi atau pemogokan kerja.
Adanya penetapan
tentang peraturan yang berhubungan dengan penggajian dari pemerintah akan
membuat perusahaan akan lebih memperhatikan penentuan tarif gaji dan upah sehingga dapat
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khususnya perusahaan yang
mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang
besar, maka pembayaran gaji di dalamnya harus di awasi. Meskipun demikian masih saja
sering terjadi kecurangan - kecurangan dalam penetapan sampai
pendistribusian gaji. Untuk mengatasi hal tersebut setiap perusahaan harus
melakukan pengawasan internal gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan tenaga kerja.
Tujuan
diadakannya pengawasan intern terhadap gaji dan upah adalah untuk mengawasi ada
atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem penggajian dan pengupahan serta
memberikan masukan untuk koreksi atau perbaikan kepada pihak yang berwenang
dalam perusahaan.
Begitu juga
halnya pada
PT Railink Medan yang
bergerak di bidang jasa, menginginkan setiap pegawai yang bekerja pada PT Railink dapat memberikan hal
yang terbaik dan merasa nyaman selama berada ditempat kerja. Mengingat gaji dan
upah merupakan
hal yang sensitif, maka pengawasan internal atas gaji dan upah sangat begitu
penting, untuk menghindari akan penyelewengan atau kecurangan dana sehingga
dapat merugikan perusahaan.
Dengan
penjelasan diatas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai sistem pengawasan
Internal terhadap gaji dan upah yang diterapkan oleh PT Railink Medan melalui judul “Sistem Pengawasan Internal
Gaji dan Upah Pada PT Railink Medan”.
B. Rumusan Masalah
Setiap
perusahaan akan selalu menghadapi permasalahan dalam menghadapi kegiatan
perusahaannya.Pengawasan gaji dan upah sangatlah penting yaitu untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji dan upah yang
dapat merugikan perusahaan. Adapun masalah pokok yang dirumuskan penulis
adalah, “Apakah
sistem pengawasan internal gaji dan upah yang ditetapkan PT Railink Medan telah efektif ?”
C.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis
adalah sebagai berikut:
a.
Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
b.
Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT Railink Medan dalam melaksanakan
pengawasan internal gaji dan upah.
c.
Untuk mengetahui apakah sistem
pengawasan internal gaji dan upah yang diterapkan PT Railink telah berjalan efektif.
2.
Manfaat
Penelitian
Yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan
oleh penulis adalah sebagai berikut :
a.
Bagi peneliti, sebagai bahan masukan
apabila diminta pendapat mengenai sistem pengawasan internal gaji dan upah pada
PT Railink Medan.
b.
Bagi perusahaan, sebagai bahan perbandingan dalam
menentukan kebijaksanaan di masa yang akan datang.
c.
Bagi peneliti, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian di masa yang akan
datang.
D.
Rencana
Penulisan
1. Jadwal Survey / Observasi
Berikut ini
adalah jadwal survey /
observasi yang dilakukan penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir.
Tabel 1.1
Jadwal Survey / Observasi Dan Tugas Akhir
No
|
Kegiatan
|
Mei
|
Juni
|
||||||
Mingguan
|
|||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
|||
1
|
Pengesahaan
Penulisan Tugas Akhir
|
||||||||
2
|
Pengajuan
Judul
|
||||||||
3
|
Permohonan
Izin Riset
|
||||||||
4
|
Penunjukan
Dosen Pembimbing
|
||||||||
5
|
Pengumpulan
Data
|
||||||||
6
|
Penyusunan
Tugas Akhir
|
||||||||
7
|
Bimbingan
Tugas Akhir
|
||||||||
8
|
Penyelesaian
Tugas Akhir
|
||||||||
worldwikileas.blogspot.co.id |
2.
Rencana
Isi
Rencana
isi terdiri dari empat bab, masing - masing bab dibagi atas sub-sub bab sesuai
kebutuhannya. Secara garis besar Rencana Isi adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada
bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survey/observasi dan rencana isi.
BAB
II : PT
RAILINK MEDAN
Pada bab ini meliputi sejarah ringkas instansi, struktur organisasi, job
description,
jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana usaha PT Railink Medan.
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL
GAJI DAN
UPAH PADA PT RAILINK MEDAN
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan
mengenai pengertian gaji
dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur pencatatan dan perhitungan gaji
dan upah, sistem pengawasan internal gaji dan upah.
BAB
IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam
bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang
bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana
diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi PT Railink Medan untuk
masa yang akan datang.
BAB
II
PT. RAILINK MEDAN
A.
Sejarah
Ringkas
PT Railink, anak
perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II
(Persero) didirikan dengan visi untuk menyuguhkan semangat baru dalam pelayanan
moda transportasi kereta api di Indonesia. PT Railink mempersembahkan sebuah
layanan yang baru kali pertama hadir di Indonesia, yakni Kereta Api Bandara,
bersamaan dengan pengoperasian perdana Bandara Internasional Kuala Namu pada
tanggal 25 Juli 2013. Kereta Api Bandara pertama ini melayani penumpang dari
kota Medan menuju Bandara Kuala Namu dan sebaikya.
Sebagai layanan
transportasi khusus, Kereta Api Bandara ini memiliki fasilitas maupun
layanannya yang diharapkan dapat menjadi standar baru dalam dunia perkeretaapian
di Indonesia layanan Kereta Api Bandara dirancang untuk memberikan kenyamanan
dan kemudahan bagi para penumpang angkutan udara. Oleh karenanya, perusahaan
selalu berinovasi dalam layanan untuk memberikan yang terbaik, karena kami
ingin layanan Kereta Api Bandara menjadi bagian menyenangkan dalam setiap
perjalanan Anda.
Bagi perusahaan,
segala upaya dalam berbisnis harus didasari oleh kesamaan cara pandang dan pola
pikir yang saling menunjang untuk terciptanya daya kreasi dan semangat membangun serta ketekunan yang
tiada henti. Sumber daya manusia merupakan aset yang utama, dan oleh karena itu
sudah sepatutnya menjadi fokus dan komponen utama yang menetukan sejauh mana
perusahaan dapat berkembang dimasa depan.
Bagi perusahaan,
pengembangan kemampuan untuk menghasilkan layanan yang tetap prima dan dapat
menjadi acuan di bidangnya, perlu terus diasah dan diperbaiki dari waktu ke
waktu. Itu sebabnya, perusahaan menaruh harapan besar dengan membuat sistem
yang memungkinkan setiap individu mengeluarkan kemampuan terbaiknya serta
dibarengi dengan apresiasi dan evaluasi sebagai standar yang jelas dalam
menakar tingkat kinerja secara akurat dan berimbang.
Di jajaran
manajemen, perusahaan menempatkan individu dengan kompetensi yang sesuai dan
selalu terpacu menghasilkan inovasi serta terobosan-terobosan terbaru.
Diharapkan dalam setiap ide dan gagasan akan menjadi masukan yang dapat
mengangkat kinerja perusahaan kearah yang lebih baik dan menempatkan perusahaan
selalu didepan dalam industri ini.
Perusahaan juga
memberikan perhatian yang serius kepada mitra kerja, karena tanpa mereka tak
akan bisa mewujudkan mimpi perusahaan. Seluruh mitra adalah rekan sejajar yang
akan saling membantu untuk mencapai hasil yang terbaik. Mereka pun merupakan
pemberi masukan yang berharga, baik itu kritik atau saran yang merupakan tenaga
pendorong untuk maju makin cepat dan member kemampuan untuk mengenali
resiko-resiko yang muncul disepanjang upaya pencapaian itu.
1.
Visi
PT. Railink Medan
Menjadi pilihan
utama akses Bandara yang
terintegrasi dengan moda lainnya dan bertaraf Internasional.
2.
Misi
PT. Railink Medan
Menyelenggarakan jasa transportasi
Kereta Api Bandara serta kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan sehat,
tumbuh dan berkembang dengan tujuan untuk :
a.
Mewujudkan kepuasan pelanggan.
b.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
c.
Memberikan nilai tambah kepada pemegang
saham.
d.
Memberikan manfaat bagi komunitas dan
pelestarian lingkungan dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan
memegang teguh etika bisnis.
e.
Keselamatan dan keamanan operasional.
3.
Tujuan
PT. Railink Medan
Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dan program
pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional, khusunya dibidang
transportasi dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat untuk dapat melakukan
ekspansi baik dipasar nasional,
regional, maupun Internasional dibidang perkeretaapian yang meliputi usaha
pengangkutan orang dengan kereta api, kegiatan perawatan dan pengusahaan
prasarana, pengusahaan bisnis property secara professional, serta pengusahaan
bisnis penunjang prasarana dan sarana kereta api secara efektif untuk
kemanfaatan umum.
B.
Struktur
Organisasi PT. Railink Medan
Struktur Organisasi diperlukan untuk
membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang
menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu
instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan
instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur
organisasi dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang
baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan
efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang
baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai
unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang
berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan
secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi PT. Railink dapat
dilihat pada Gambar II.I di Daftar Lampiran.
C. Job
Description
1. Pemimpin Umum / Penanggung
Jawab (General Manager)
·
Bertanggung jawab kepada seluruh aktivitas kelembagaan baik
kepada jajaran keredaksionalan maupun kepada non redaksional
serta divisi-divisi lainnya atau melalui antar lembaga dan termasuk secara
hukum (mengacu kepada UU No.40/1999 tentang pers).
·
Dalam kewenangannya Pemimpin Umum / Penanggung Jawab dapat
mengangkat seorang Pemimpin Redaksi / Wakil Pemimpin Redaksi beserta jajaran
kebawahnya serta Pemimpin Perusahaan dan jajarannya.
·
Mempunyai tugas untuk menentukan atau menolak segala bentuk
persoalan baik yang menyangkut personalia administrasi baik sektor redaksional
maupun non redaksional dan sebagai penentu kebijakansentral.
·
Berhak untuk melakukan revisi manajerial.
2. Senior Supervisor HRD,
GA & Procurement
·
Mendukung
seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh
peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dst),
maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional,
office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas
serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
·
Melakukan
analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas
dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian
keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui.
·
Melakukan
aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta
melakukan proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.
·
Membina
hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa fasilitas/prasarana
kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk
tindaklanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja
dengan pihak terkait.
·
Membuat,
menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan
pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.
·
Melakukan
survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh
karyawan/unit dalam perusahaan untuk tujuan peningkatan kualitas/mutu,
ketepatan dan kecepatan pelayanan yang diberikan.
·
Menyiapkan
laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan
beban biaya kantor.
3. Senior Supervisor Finance Adm &
Taxation
·
Mengelola
fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan
laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
·
Mengkoordinasikan
dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan
agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang
berlaku.
·
Merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga
memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi
keuangan.
·
Merencanakan
dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan
anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien
dalammenunjang kegiatan operasional perusahaan.
·
Merencanakan
dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi,
serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi
keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
·
Mengkoordinasikan
dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan
dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis,
baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan
lainnya.
·
Merencanakan
dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi
biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
4.
Senior
supervisior Budgeting & Accounting
·
Melakukan
fungsi reporting, budgeting, analisa dan accounting.
·
Membantu
Budget & Accounting Lead untuk men ‘direct’ operasional perusahaan baik
melalui budget dan controlling serta pengembangan operasional perusahaan.
·
Memahami laporan keuangan.
5. Manager Airport Railway Station (ARS)
·
Mengusulkan Rencana Jangka Panjang Kantor Cabang (RJPC) Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor
Cabang Medan, yang mengacu pada RJPP Korporasi.
·
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Unit Airport
Railway Station (ARS) Kantor Cabang Medan.
·
Merumuskan kebijakan, sistem dan
prosedur Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor
Cabang Medan.
·
Melakukan koordinasi dengan para Manager
Kantor Cabang Medan dan Kantor Pusat lainnya dalam rangka pengkoordinasian dan
penyelesaian pekerjaan.
·
Mengorganisasi dan mengendalikan
kegiatan Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor
Cabang Medan dalam hal;
·
Menyusun SOP pemeliharaan ARS, ticketing system, dan fasilitas lainnya
di ARS dan mengevaluasi secara periodik;
·
Menyusun SOP penanganan keluhan
pelanggan, data base pelanggan, dan
pola kerja Tim Customer Service (CSOT
dan CSOS);
·
Melaksanakan survey kepuasan pelanggan secara periodik melalui kerjasama dengan
lembaga survey;
·
Melakukan evaluasi terhadap tenant mixing dan tarif sewa ruang serta
besaran presentase konsesi dan minimum omset bruto yang telah diimplementasikan
kepada konsesioner di area komersial, serta pola kerja sama yang terbaik bagi
perusahaan.
·
Melaksanakan desain rekayasa teknik dan
standardisasi fasilitas yang ada di ARS.
·
Melaksanakan program tentang lalu lintas
perjalanan kereta api, pengoperasian kereta api serta pengamanan dan penertiban
operasional kereta api dan bangunan stasiun.
·
Menjaga operasionalisasi ARS agar
nyaman, aman, tertib, dan menjamin kehandalan fasilitas yang tersedia dapat
digunakan sesuai standar yang berlaku.
·
Melaksanakan tugas-tugas khusus
berdasarkan permintaan General Manager.
·
Membina, memberdayakan, dan menilai
kinerja Senior Supervisor Hospitality
& Customer Care, Senior Supervisor Ticketing, Senior Supervisor Marketing
& Sales, dan Senior Supervisor
Facility Maintenance.
·
Menyusun laporan kegiatan Unit Airport Railway Station (ARS) Kantor Cabang Medan dalam rangka
pertanggungjawaban kepada General Manager
dan Direktur terkait secara berkala.
6. Manager City Railway Station (CRS)
·
Mengusulkan Rencana Jangka Panjang Kantor Cabang (RJPC) Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang
Medan,
yang mengacu pada RJPP Korporasi.
·
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Unit City
Railway Station (CRS) Kantor Cabang Medan.
·
Merumuskan kebijakan, sistem dan
prosedur Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang
Medan.
·
Melakukan koordinasi dengan para Manager
Kantor Cabang Medan dan Kantor Pusat lainnya dalam rangka pengkoordinasian dan
penyelesaian pekerjaan.
·
Mengorganisasi dan mengendalikan
kegiatan Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang
Medan dalam hal;
·
Menyusun SOP pemeliharaan CRS, ticketing system, dan fasilitas lainnya
di CRS dan mengevaluasi secara periodik;
·
Menyusun SOP penanganan keluhan
pelanggan, data base pelanggan, dan
pola kerja Tim Customer Service (CSOT
dan CSOS);
·
Melaksanakan survey kepuasan pelanggan secara periodik melalui kerjasama dengan
lembaga survey;
·
Melakukan evaluasi terhadap tenant mixing dan tarif sewa ruang serta
besaran presentase konsesi dan minimum omset bruto yang telah diimplementasikan
kepada konsesioner di area komersial, serta pola kerja sama yang terbaik bagi
perusahaan.
·
Melaksanakan desain rekayasa teknik dan
standardisasi fasilitas yang ada di CRS.
·
Melaksanakan program tentang lalu lintas
perjalanan kereta api, pengoperasian kereta api serta pengamanan dan penertiban
operasional kereta api dan bangunan stasiun.
·
Menjaga operasionalisasi CRS agar
nyaman, aman, tertib, dan menjamin kehandalan fasilitas yang tersedia dapat
digunakan sesuai standar yang berlaku.
·
Melaksanakan tugas-tugas khusus
berdasarkan permintaan General Manager.
·
Membina, memberdayakan, dan menilai
kinerja Senior Supervisor Hospitality
& Customer Care, Senior Supervisor Ticketing, Senior Supervisor Marketing
& Sales, dan Senior Supervisor
Facility Maintenance.
·
Menyusun laporan kegiatan Unit City Railway Station (CRS) Kantor Cabang Medan dalam rangka
pertanggungjawaban kepada General Manager
dan Direktur terkait secara berkala.
7.
Manager Operation
·
Menyusun
rencana kerja, anggaran, serta melakukan monitoring, pengendalian dan
pelaporannya.
·
Memimpin
dan mengorganisasi semua SDM Divisi Operation
dan Production untuk mencapai target
produktivitas operasional dan efisiensi biaya.
·
Bertanggung
jawab atas peningkatan pendapatan perusahaan dan citra perusahaan.
8. Manager Technic
·
Melakukan koordinasi, pengarahkan,
memimpin.
·
Melaksanakan pembangunan proyek dengan
tujuan yang maksimal, diukur dalam waktu, biaya dan mutu pekerjaan sesuai
dengan perencanaan yang ditetapkan serta memonitor, mengawasi dan mengarahkan
pekerjaan konsultan dan kontraktor pelaksana sehingga dicapai hasil yang
maksimal sesuai dengan waktu, biaya dan mutu yang telah ditetapkan.
9. Manager Commercial
·
Bertanggung jawab pada Finance, Accounting & Commercial Director.
·
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu dalam unit
kerja.
·
Bertanggung
jawab memastikan perhitungan biaya supplier &
Rancangan Anggaran Proyek.
·
Memeriksa Purchase Order yang telah
dibuat oleh bagian Purchasing.
·
Bekerja sama dengan Project
Manager, mengadakan tender bagi
calon-calon subkontraktor.
·
Membuat Surat Perintah Kerja subkontraktor.
·
Mendistribusikan Surat Perintah Kerja
dan copy-nya ke pihak-pihak yang terkait.
·
Melakukan penilaian bagi
supplier/subkontraktor yang akan dimasukkan daftar rekanan.
·
Memastikan pendistribusian form evaluasi
dan pengolahan data hasil evaluasi terhadap kinerja
supplier /subkontraktor.
·
Memberikan surat peringatan kepada
supplier/ sub kontraktor yang kinerjanya buruk.
·
Mencoret supplier/ sub
kontraktor yang telah 5 kali berturut-turut
mendapatkan surat peringatan, dari daftar rekanan.
·
Memeriksa Laporan Alat Bulanan.
·
Memastikan tidak terjadi korupsi ataupun
penerimaan suap pada staff-staff yang ada di bawahnya.
·
Mensupport kelancaran pelaksanaan
proyek yang berhubungan dengan segi biaya, mutu dan waktu.
·
Mengatur tugas dan tanggung jawab para
staff-nya
10. Manager Safety Security
·
Mencegah dan deteksi dini penyusup,
kegiatan atau orang yang masuk secara tak sah, vandalisme atau
penerobos/peloncat pagar di wilayah kuasa tempat perusahaan (teritoir
gebied/ruimte gebied).
·
Mencegah dan deteksi
dini pencurian, kehilangan, penyalahgunaan atau penggelapan perkakas,
mesin, komputer, peralatan, sediaan barang, uang, obligasi, saham, catatan atau
dokumen atau surat-surat berharga milik perusahaan.
·
Melindungi (pengawalan) terhadap bahaya
fisik (orang dan barang yang menjadi aset milik perusahaan atau perorangan).
·
Melakukan kontrol/pengendalian,
pengaturan lalu lintas (orang, kendaraan dan barang) untuk menjamin
perlindungan aset perusahaan.
·
Melakukan upaya kepatuhan, penegakan
tata tertib dan menerapkan kebijakan perusahaan, peraturan kerja dan
praktik-praktik dalam rangka pencegahan tindak kejahatan.
·
Melapor dan menangani awal
(TPTKP) terhadap pelanggaran.
·
Melapor dan menangani kejadian dan
panggilan/permintaan bantuan Satpam, termasuk konsep, pemasangan dan pemeliharaan
sistem alarm.
D. Jaringan Usaha
PT. Railink
sebagai penyelenggara perkeretapian bandara mempunyai komitmen untuk selalu
memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa saran dan prasarana yang dioperasikan
adalah sudah sesuai standar operasi dan handal. Komitmen ini dipegang oleh
seluruh jajaran manajemen dan karyawan.
Untuk dapat
memenuhi hal tersebut, maka dibuat suatu program system mutu yang disusun
secara sistematis dan terkedali bagi semua aktivitas, operasi kerja dan
fungsi-fungsi yang berpengaruh terhadap mutu pelayanan. Program sistem mutu ini
diuraikan di dalam Manual Mutu yang kepada International Standard Organization
ISO 9001:2008.
Sebagai panduan
dalam penerapan system mutu ini, perusahaan merencanakan Kebijakan Mutu
Perusahaan, sebagai berikut:
1. Mewujudkan
kepuasan pelanggan.
2. Meningkatkan
kesejahteraan karyawan.
3. Menciptakan
nilai tambah kepada pemegang saham.
4. Memberikan
manfaat bagi komunitas dan pelestarian lingkungan dengan menjalankan tata
kelola perusahaan yang baik dan memegang teguh etika bisnis.
Seluruh karyawan PT. Railink harus
menghayati semangat dan isi dari kebiajakn Mutu Perusahaan sebagaimana petunjuk
yang dituangkan dalam Manual Mutu ini dan dokumen pendukungnya.
Jajaran pimpinan harus aktif
terlibat dalam mengembangkan usaha tersebut disamping melaksanakan tanggung
jawab lain yang diberikan kepadanya sebagaimana tertuang di dalam pedoman ini.
E.
Kinerja
Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi
dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu
untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. Railink, perusahaan terus
berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud.
Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang
tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk
mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan
tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah
Menyelenggarakan layanan akses bandara yang terintegrasi dan bertaraf
internasional dengan memenuhi persyaratan mutu pelanggan dan menerapkan
perbaikan yang berkesinambungan.
Kegiatan-kegiatan social juga tetap dilaksakan PT.
Railink, seperti bantuan kepada pengungsi Gunung Sinabung, travel gathering,
sosialisasi pencegahan pelemparan kereta, peringatan Hari Pahlawan dan perayaan
hari-hari besar lainnya.
F.
Rencana
Usaha
Rencana usaha
PT. Railink antara lain adalah sebagai berikut:
Menyediakan akses lebih baik ke
bandara antara lain :
1. Pelayanan
penumpang khususnya keselamatan, keamanan, kenyamanan, kelancaran dan
kecepatan.
2. Pelayanan
perusahaaan penerbangan khususnya Airport Railway Station untuk fasilitas
keberangkatan dan kedatangan bagi penumpang pesawat.
3. Pelayanan
masyarakat khususnya menambah pilihan akses ke bandara dan mengurangi kepadatan
lalu lintas dijalan tol menuju bandara.
4. Proteksi
lingkungan khususnya mengurangi pencemaran udara.
BAB III
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA
PT RAILINK MEDAN
A. Pengertian Gaji dan Upah
Dalam menjalankan kegiatannya,
perusahaan mempekerjakan Orang yang disebut pegawai atau buruh, dan secara umum
disebut karyawan. Dalam hal ini karyawan tersebut menjual
jasa tenaga kerja yang dimilikinya untuk memperoleh
imbalan yang disebut gaji atau upah.
Besarnya
gaji dan upah telah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan
secara pasti mengetahui besarnya gaji dan upah yang akan diterimanya. Gaji dan
upah inilah yang akan dipergunakan karyawan itu beserta keluarganya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Besarnya gaji dan upah mencerminkan status,
pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama
keluarganya.
Jika
gaji dan upah yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya semakin
tinggi, statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya
semakin banyak pula. Dengan demikian, kepuasan kerjanya juga semakin baik.
Gaji
dan upah merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan
mengharapkan agar gaji dan upah yang dibayarkan memperoleh imbalan prestasi
kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi, nilai prestasi kerja karyawan harus
lebih besar dari gaji dan upah yang dibayar perusahaan, supaya perusahaan
mendapatkan laba dan kontinuitas perusahaan terjamin. Istilah gaji biasanya digunakan untuk
pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrative dan juga para
pimpinan. Pada umumnya jumlah
gaji ditetapkan secara harian maupun bulanan. Imbalan yang diberikan kepada
karyawan yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan fisik
biasanya disebut upah.
Setiap badan usaha dalam
melaksanakan kegiatannya pasti membutuhkan
karyawan yang
berhubungan dengan operasinya. Jadi tidaklah mungkin suatu badan usaha dapat
berdiri sendiri tanpa adanya orang-orang yang akan menjalankan aktivitas
perusahaan tersebut. Sebagai kompensasinya mereka akan menunutut gaji dan upah
atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.
Kompensasi adalah suatu fungsi manajemen personalia
yangpengertiannya berupa balas jasa yang diberikan kepada karyawan sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukannya dalam rangka tujuan suatu badan usaha.Gaji
dan upah merupakan kompensasi yang relative besar yang diberikan oleh
perusahaan sebagai imbalan atas pekerjaan kepada karyawannya, termasuk
didalamnya berupa tunjangan dan berbagai bentuk fasilitas lainnya.
Gaji dan upah
sangatlah penting bagi karyawan karena merupakan nilai karya atau prestasi
mereka serta sebagai motivator dalam bekerja. Bagi perusahaan gaji dan upah
merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk
mengawasinya agar tidak terjadi penyelewengan
Oleh karena itu perusahaan harus merancang sisitem
penggajian yang baik untuk membayar gaji semua karyawan secara adil, sesuai dan
tepat waktu. Sistem Penggajian juga harus dirancang untuk menyediakan data-
data yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen.
Walupun sistem penggajian berbeda disetiap perusahaan,
namun unsur utama yang umum terdapat dalam sebagian besar sistem penggajian.
Menurut Malthis dan Jackson
(119,378:2002),
pengertian gaji dan
upah adalah:
“Gaji
merupakan bayaran yang konsisten dari suatu peride ke periode lain dengan tidak
memandang jumlah jam kerja. Sedangkan upah merupakan bayaran yang secara
langsung dihitung berasarkan jumlah jam kerja”.
Menurut Mulyadi (2001; 373) , pengertian gaji dan upah:
Gaji umumnya
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang Dilakukan oleh para karyawan
yang mempunyai jenjang jabatan manajer, dan dibayarkan secara tetap setiap
bulan. Sedangkan upah merupakan, pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam
kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Menurut
Hasibuan (2003; 118), pengertian gaji dan upah:
Gaji adalah balas jasa yang
dibayar secar periodic kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang
pasti. Maksudnya gaji akan tetap dibayarkan walaupun pekerja tersebut tidak
masuk kerja.
Upah adalah balas
jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian
yang disepakati membayarnya.
Definisi diatas menunjukkan bahwa
gaji dianggap mempunyai kelas yang lebih
tinggi sedangkan upah biasanya untuk yang tenaga kerja yang berpendidikan maupun
tidak berpendidikan.
Dari definisi-definisi tersebut penulis dapat menarik
kesimpulan mengenai
perbedaan-perbedaan antara gaji dan upah yaitu:
1.Upah
adalah balas jasa yang sifat pekerjaanya tidak tetap, sedangkan gaji
diberikan
kepada pekerjaan yang bersifat tetap dan juga
berdasarkan jenjang
pendidikan.
2.Istilah
upah biasanya diberikan kepada buruh sedangkan gaji
diberikan kepada pegawai atau karyawan
tetap maupun staff.
3. Dari segi pembayarannya, upah
biasanya dibayarkan harian atau
mingguan. Sedangkan gaji dibayarkan
secara bulanan.
Tetapi
pada kenyataannya, didalam masyarakat masih banyak yang
menganggap bahwa
istilah gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama. Anggapan ini terjadi
mungkin disebabkan oleh karena gaji dan upah sama-sama merupakan balas jasa
yang diberikan oleh atasan atau majikan kepada karyawan atau buruh.
Berdasarkan
pengamatan penulis PT Railink Medan memberikan imbalan jasa menggunakan istilah
gaji dan upah. Karena karyawannya terdiri dari:
1. Karyawan tetap yang digaji
secara rutin setiap bulan dan
berkedudukan
dikantor Pusat PT Railink Medan menggunakan metode penggajian.
2.
Karyawan harian, yang bekerja di proyek-proyek tertentu didalam atau diluar
kota yang sifatnya sementara menggunakan metode pengupahan.
B.
Unsur- unsur Gaji Dan Upah
Sistem penggajian dalam
perusahaan dihubungkan dengan tujuan dan strategi perusahaan. Penggajian juga
menuntut keseimbangan antara keuntungan dan biaya perusahaan dengan harapan
dari para karyawan. Untuk perusahan, biaya gaji haruslah paa tingkat yang
memastikan adanya efektivitas maupun pemberian imbalan yang layak bagi seluruh
karyawan sesuai dengan kemampuan, ketrampilan, pengetahuan dan pencapaian
kinerja mereka.
Didalam
suatu perusahaan terdapat berbagai macam unsur-unsur gaji dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya
tenaga kerja. Yang dimaksud sebagai unsur-unsur gaji dan upah yaitu bagian dari
pendapatan atau penghasilan yang dimasukkan kedalam daftar gaji karyawan dan
setiap bulannya akan dibayarkan kepada karyawan-karyawan yang bersangkutan.
Dalam perusahaan ini jumlah gaji yang dibayarkan kepada karyawan secara
berkalan dan tetap sedangakan upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu
kerja.
Penggajian
dan pengupahan adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa
orang-orang bekerja ada perusahaan.
Adapun
unsur-unsur gaji dan upah yang terdapat pada PT Railink Medan, antara
lain:
1.Gaji
Pokok
Gaji
Pokok merupakan gaji yang diberikan kepada karyawan menurut peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan
yaitu sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman serta keahlian dalam
bidangnya.
2. Tunjangan
Tunjangan
merupakan bentuk lain dari pemberian gaji dan upah yang diberikan oleh
perusahan kepada karyawan yang bertujuan untuk menambah semangat kerja
karyawan. Tunjangan ini diberikan kepada karyawan setiap bulan, namun ada
beberapa tunjangan diberikan pada waktu tertentu.
3. Bonus
Bonus merupakan gaji
upah tambahan yang diberikan pada karyawan. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan produktivitas para karyawan.
4.
Uang Lembur
Uang
Lembur adalah upah yang dibayar kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja
biasa yang telah ditetapkan sebelumnya, Uang lembur ini biasanya sering
diberikan untuk karyawan nonostaf biasanya hanya terjadi pada akhir bulan
dimana akan tutup buku perusahaan.
5.
Tunjangan Hari Raya
Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya keagamaan kapada karyawan yang
telah memenuhi persyaratan, yaitu mereka yang namanya tercantum dalam daftar
gaji dan telah lulus masa percobaan pada saat atau sebelum Hari Raya.
C.
Prosedur Pencatatan Dan Perhitungan Gaji Dan Upah
Besar Kecilnya gaji dan
upah pada sebuah perusahaan tidak selalu tergantung pada besar kecilnya perusahaan tersebut,
dengan kata lain gaji dan upah yang diberikan perusahaan pada karyawan dapat
juga dipengaruhi oleh keuntungan yang dperoleh perusahaan.
Dalam hal perhitungan gaji dan upah, pemerintah telah
mempunyai kebijaksanaan didalam menentukan jumlah gaji minimum yang harus
diterima oleh karyawan. Kebijaksanaan pemerintah ini disebut dengan Upah
Minimum Regional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi basarnya gaji dan upah pada
PT Railink Medan adalah:
a. Kemampuan dan kesediaan perusahaan
Apabila
kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat
gaji dan upah akan semakin besar. Tetapi sebaliknya jika kemampuan dan
kesediaan perusahan untuk membayar kurang maka tingkat gaji dan upah relative
kecil.
b.
Produktivitas kerja karyawan
Jika
produktivitas kerja karyawan baik dan makin banyak maka kompensasi akan semakin
besar. Sebaliknya kalu produtivitas kerjanya buruk serta sedikit maka gaji dan
upahnya kecil.
c. Pemerintah dengan undang-undang dan Keppres
Pemerintah
dengan undang-undang dan keppres menetapkan besarnya batas gaji dan upah
minimum.
d. Posisi jabatan karyawan
Karyawan yang menduduki
jabatan lebih tinggi akan menerima gaji
lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih
rendah akan memperoleh gaji yang lebih kecil.
Prosedur perhitungan Gaji dan Upah pada PT Railink Medan dilakukan dengan 2
prosedur yang berbeda yaitu:
1.Prosedur
untuk karyawan tetap menggunakan metode penggajian.
Perhitungan
gaji untuk karyawan tetap yang berlaku pada PT. Jefrindo Consultant:
Gaji
pokok : Rp. xxx
Tunjangan Jabatan
: Rp. xxx
Tunjangan Keahlian
: Rp. xxx
Lembur : Rp.
xxx
Total
Gaji Kotor : Rp. xxx
Potongan Uang makan : (Rp. xxx)
Bon-bon : (Rp. xxx)
PPh :
(Rp. xxx)
Total
Gaji Bersih
: Rp. xxx
Pada perusahaan
PT Railink Medan lembur dihitung berdasarkan total jam kerja dalam sebulan.
Pada perusahaan PT Railink Medan total jam kerja perbulan adalah 192 jam atau
48 jam seminggu, dalam program yang dipakai perusahaan pembayaran upah lembur
sesuai dengan kemampuan perusahaan.
2. Prosedur
untuk karyawan harian dengan metode pengupahan
Perhitungan
untuk karyawan harian biasanya dilakukan apabila ada proyek yang menggunakan
tenaga tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Cara perhitungan untuk
karyawan tersebut adalah dengan mencatat waktu kerja dan lembur untuk karyawan
yang bersangkutan dilapangan maupun dipabrik. Pencatatan ini dilakukan oleh Set
Engineer yang ditunjuk oleh perusahaan. Buku Set Engineer ini juga menyajikan
secara lengkap mengenai hari hadir, hari sakit, opname, cuti, dan lain-lain.
Berikut
ini cara perhitungan upah karyawan harian pada PT Railink Medan:
Gaji Pokok ( ....hari x Rp….) Rp. xxx
Lembur Rp. xxx
Bonus Rp. xxx
Total Gaji
Kotor Rp.
xxx
Potongan-potongan (Rp. xxx)
Total gaji
bersih Rp.
xxx
Secara ringkas
dalam pencatatan waktu kerja karyawan harian dapat dilakukan dengan tindakan
sebagai berikut yang dipercayakan pada Set Engineer:
i.
mengawasi pengisian daftar hadir
karyawan
ii.
mengawasi secara langsung tiap karyawan
yang sedang bekerja
iii.
mencocokkan waktu kerja dengan waktu
hadir
iv.
menyusun dan mengoreksi laporan untuk
mencatat upah yang akan dibayar
v.
mencocokkan jam kerja yang sebenarnya
untuk setiap operasi dibandingkan dengan jam kerja standar.
PT Railink Medan tidak menggunakan kartu Check O’clock
dalam perhitungan gaji dan upah bagi karyawan-karyawannya baik itu karyawan
tetap maupun karyawan harian.
Data yang dipakai oleh PT Railink Medan sebagai dasar
perhitungan gaji dan upah karyawan telah diotorisasi oleh fungsi Akuntansi.
Perkalian dan penjumlahan yang tercantum dalam gaji dan upah telah dicek
ketelitiannya, tarif yang berlaku juga sesuai dengan keputusan pejabat yang
berwenang. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena kenaikan pengkat,
kenaikan tunjangan, bonus dan lain sebagainya juga didasarkan pada surat
keputusan Direktur Keuangan.
Pengawasan sangat perlu dalam
memakai tata cara perhitungan gaji dan upah karyawan. Tingkat ketelitian dan
tanggung jawab penggajian perlu mendapat perhatian ekstra agar prosedur
perhitungan gaji dan upah dapat terlaksana dengan baik.
D.
Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah
Sistem pengawasan intern pada prinsipnya
bertujuan untk menciptakan suatu kedaan yamg baik, dimana segala sesuatunya
diatur sedemikian rupa sehingga prosedur kerja yang dilaksanakan dapat
menghindari penyelewengan, penggelapan dan pencurian, serta gaji dan upah
diterima oleh orang-orang yang berhak menerimanya.
Gaji
dan upah merupakan suatu objek yang dapat diselewengkan. Ada beberapa cara
untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yang sering
ditemui dalam suatu perusahaan yaitu:
1. Karyawan yang fiktif yaitu penerbitan cek
gaji kepada orang lain yang tidak bekerja kepada perusahaa Hal ini sering terjadi
akibat keterlanjutan penerbitan cek setelah karyawan diberhentikan.
2.
Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud
mendapat pembayaran dua kali.
3. Menguangkan cek gaji
dan upah yang belum ditagih oleh pegawai yang bersangkutan.
4. Membuat kesalahan dalam perhitungan sehingga
gaji dan upah yang diterima oleh karyawan atau buruh lebih atau kurang
darijumlah yang seharusnya dibayar.
5. Pinjaman karyawan
yang tidak mendapat persetujuan dicatat sebagai pengeluaran.
6. Mencatat total gaji dan upah yang tidak benar
dalam buku gaji dan upah
7. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk
beberapa orang karyawan lainnya.
Sistem Pengawasan
Intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu manajemen dalam
melaksanakan tugas, sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu
perusahaan.
Pengertian pengawasan intern
(internal control) dapat dipandang dalam dua arti yaitu:
1. Dalam
arti sempit
Pengawaan
intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan menurun ( Down
Fooling).
2. Dalam arti luas
Pengawasan intern tidak hanya
meliputi pekerjaan pengecekan, tetapi
meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan
pengawasan.
Defenisi
Pengawasan intern menurut Harahap (2001:122), dalam buku Sistem Pengawasan
Manajemen adalah:
Pengawasan
intern mencakup struktur Organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang
terkoordinasi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mengamankan hartanya,
mengecek ketelitia dan kepercayaan terhadap data Akuntansi, mendorong kegiatan
agar efisiens, dan mengajak untuk mentaati kebijaksanaan perusahaan.
Defenisi
Pengawasan Intern oleh Standard Profesi Akuntansi Publik (2002: 29), adalah:
Pengawasan
Intern meliputi susunan organisasi dan semua cara-cara dan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan oleh perusahan untuk menjaga dan mengamankan harta
miliknya, memeriksa kecermatan dan kebenaran data-data administrasi, memajukan
efisiensi kerja dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan
oleh Top Manajemen.
Pengawasan Intern gaji
dan upah adalah suatu keadaan dimana prosedur kerja yang diikuti dapat
menghindari penyelewengan, penggelapan, kecuranagan, dan pencurian yang
setidak-tidaknya dapat mengurangi terjadinya bentuk-bentuk perbuatan tersebut.
Khusus pada pengawasan intern gaji dan upah bertujuan untuk mengawasi agar
prosedur penggajian dilakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan jumlah
tersebut adalah benar-benar merupakan hak mereka untuk menerimanya.
Untuk
terlaksananya pengawasan intern gaji dan upah agar berjalan dengan baik, maka
perlu diadakan pemisahan tugas atau fungsi dimana suatu kegiatan penerimaan
karyawan, pencatatn jam kerja yamg dilaksanakan serta yang tidak dilaksanakan
oleh setiap karyawan menghitung gaji dan upah total tiap periode dan menghitung
gaji dan upah karyawan tidak boleh dikerjakan oleh satu orang. Hal ini
sangatlah penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan
terjadinya penyelewengan.
Adapun
tujuan pengendalian intern gaji dan upah menurut Arens dan Loebecke (1999;83) adalah:
1. Pembayaran
gaji yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara actual dilaksanakan oleh
pegawai nono fiktif
2. Transaksi
penggajian yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Transaksi
penggajian yang dicatat adalah jumlah waktu kerja actual dan tingkat upah
semestinya
Menurut Mulyadi
(180;2002) dalam buku Auditng mendefinisikan:
Pengendalian Intern
sebagai suatu proses yang dijalnkan oleh Dewan Komisaris, manajemen, dan
personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian 3 golongan tujuan yaitu kendala pelaporan keuangan, kepatuhan
terhadap hokum dan peraturan yang berlaku, dan efektifitas dan efisiensi
operasi.
Unsur-unsur
Pengawasan Intern terdiri dari lingkungan perusahaan, sistem akuntansi dan
prosedur penggajian dimana ketiga elemen tersebut sangat besar peranannya bagi
manajemen dan membantu pengawasan intern suatu perusahaan yang dapat menciptakan
suatu praktek-praktek yang sehat dalam perusahaan tersebut.
Menurut
Widjajanto, (2001) pengawasan intern harus meneliti semua kegiatan yang
tercakup dalam proses gaji dan upah, dengan menggunakan tehnik sampling atau
pengujian lengkap, yang meliputi pengecekan terhadap:
1. Perhitungan-
perhitungan yang dibuat dalam proses gaji dan upah
2. Kebenaran
pencatatan waktu
3. Proses
persiapan uang atau cek
Daftar
gaji yang digunakan untuk menyusun , menghitung dan merangkum data yang
diperlukan pada akhir suatu periode pembayaran gaji dan hasil akhir yang
diperoleh bahwa pihak-pihak pemberian gaji adalah tanpa perantara. Dengan
adanya pembagian tugas yang jelas akan membuat proses pembayaran gaji
diharapkan tidak terjad penyimpangan terhadap besarnyajumlah uang yang akan
dibayarkan dan diperoleh suatu system kerja penuh dengan rasa kepercayaan dan
tanggung jawab.
Pada PT Railink Medan membayar gaji dan upah
dengan tunai. Pada saat menerima gaji dan upah ada beberapa ketentuan yang
berlaku agar pengawasan pemberian gaji dan upah berjalan dengan baik, seperti
pegawai harus menunjukkan identitas pengenal, membubuhkan tanda terima, dan
lain-lain, yang semuanya ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua gaji dan
upah akan dibayar dengan cara dan kepada pihak yang benar dan tepat.
Semakin
jelas proses dari pembayaran gaji dan upah itu sendiri, semakin mudah pula
untuk dilakukan pengecekan antara dana yang keluar dengan data yang ada.
Walupun masih mungkin untuk terjadi penyelewengan-penyelewengan, tetapi paling
tidak dapat diminimalisasi.
Sistem
Pengawasan Intern gaji dan upah pada PT Railink Medan telah berjalan dengan
baik, hal ini dapat kita lihat dengan jelas bahwa pada pengawasannya tidak satu
orang diberikan tanggung jawab atau wewenang untuk menangani pelaksanaan pemberian
gaji dan upah yang telah diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen kepada para
karyawan.
Penerapan
sistem pengawasan intern pada PT. Railink Medan tidak banyak mengalami
kesulitan karena gaji yang dibayarkan setiap bulannya adalah tetap, sehingga
tidak mungkin terjadi penyelewengan. Para Karyawan dengan sendirinya sudah
mengetahui jumlah gaji yang akan diterimanya, karena gaji yang akan mereka
terima tidak akan jauh berbeda dengan jumlah yang sudah diterima sebelumnya.
Adapun
pengendalian intern yang dilakukan atas gaji dan upah pada PT Railink Medan
adalah:
1.Kartu jam hadir
Kartu jam hadir adalah dokumen yang
digunakan sebagai pencatat waktu. Kartu ini berisi pengenal karyawan, bagaimana
dia bekerja, jam masuk dan jam keluar pada pagi hari, siang hari, malam
harridan pada saat karyawan lembur.
2. Slip gaji dan
upah
Slip gaji dan
upah adalah lembaran yang mencantumkan jumlah gaji dan upah pokok, tunjangan
tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji dan upah bersih karyawan. Lembar
ini harus ditandatangani karyawan pada saat mengambil gaji dan upah
3.Daftar lembur
karyawan
Setiap slip gaji
yang menyatukan permohonan untuk mendapatkan izin lembur dari bagian yang
berwenang disetujui yang membuat jam lembur dan yang diperlukan untuk kerja
lembur, maka dibuat daftar lembur karyawan, izin ini harus disetujui oleh
pimpinan.
4. Buku Harian
Buku harian
merupakan buku yang mencatat semua transaksi yang berhubungan gaji dan upah
karyawan.
5. Buku Besar
6. Amplop Gaji
Amplop Gaji
merupakan uang gaji karyawan harian diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji, dihalaman setiap amplop gaji ini berisi informasi mengenai nama
karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima
karyawan dalam bulan tertentu.
Bagian yang
terlibat dalam pelaksanaan pengawasan intern gaji dan upah pada PT Railink
Medan adalah bagian Senior Supervisor Finance Adm & Taxation yang mempunyai
tugas selain menyiapkan konsep-konsep surat dan pembukuan keuangan juga
menghitung gaji dan upah dan menyiapkan segala konsep penggajian untuk
diperiksa oleh Manager.
Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah sangat
membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya yang dapat mencegah dan
menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi
lainnya. Dengan adanya system pengawasan intern dapat memberikan keyakinan
bahwa apa yang dilaporkan benar serta dapat dipercaya.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian dan analisa penulis mengenai sistem pengawasan intern gaji dan
upah pada PT Railink Medan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan mencoba
memberikan beberapa saran yang mungkin nantinya dapat berguna bagi perusahaan
pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
A. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil penulis adalah:
1. PT
Railink Medan dalam perhitungan dan pembayaran gaji mempergunakan dua metode
yaitu: metode penggajian untuk karyawan tetap dan metode pengupahan untuk
karyawan harian.
2. Dalam
perhitungan lembur karyawan, perusahaan tidak mempergunakan metode yang
diterapkan oleh pemerintah.
3. Perusahaan
tidak menggunakan kartu Check o’clock sebagai dasar dalam perhitungan gaji dan
upah
4. Perusahaan
memakai jasa Set Engineer untuk menulis kehadiran para karyawan harian
5. Pembayaran
gaji pada PT Railink Medan menggunakan uang kontan tidak melalui Bank yang
ditunjuk Perusahaan.
6. Pengawasan
terhadap pengisian lembur dan perhitungannya dilakukan oleh petugas yang sama
dan tidak dilakukan setiap hari.
7. Pengawasan
Internal perusahaan dilaksanakan pada semua aspek yang menyangkut sistem
penggajian dan pengupahan yang ditetapkan perusahaan.
8. Perusahaan
memberi gaji dan upah pada karyawan sesuai dengan Upah Minimum Regional
B.
Saran
Dengan Kompleksnya tugas-tugas dan pekerjaan yang dihadapi oleh
PT Railink Medan, maka perlu adanya
perbaikan-perbaikan dalam hal pengawasan internal gaji dan upah agar tujuan
perusahaan dapat tercapai dan kinerja perusahaan semakin baik. Adapun
saran-saran yang penulis berikan untuk perbaikan tersebut adalah:
1. Sebaiknya
perusahaan mempunyai Staff Internal Auditor yang melakukan pemeriksaan prosedur
penggajian dan bila dimungkinkan inspeksi lapangan pada waktu pembayaran gaji
dan upah
2. Hendaknya
perhitungan gaji, upah dan lembur karyawan menggunakan Check O’clock, dan
dilakukan secara periodek jangan sekaligus, agar tidak menyebabkan kurang
akurat dalam perhitungan dan menimbulkan kesalahan dalm penjumlahan.
3. Daftar
lembur karyawan hendaknya dikoreksi secara teratur oleh pihak yang berwenang
dalam hal itu, dengan cara memaraf kolom yang disediakan dalam daftar lembur.
4. Harus
diterapkan pemisahan fungsi dan pembagian tugas yang jelas agar tidak ada
terjadi tugas rangkap yang dilakukan satu orang karyawan yang dapat
menimbulakan persekongkolan dan penyelewengan.
DAFTAR
PUSTAKA
Amstrong, Michael, 1983, Sistem
Penggajian, Cetakan Pertama, Penerbit Pustaka Binaman Pressindo,
Jakarta.
Hall James A, Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Pertama, Jilid I, Penerbit Salemba Empat, 2001, Jakarta.
Harahap, Sofyan Safri. Sistem
Pengawasan Management (management control
system),
cetakan pertama, Jakarta, Pustaka Quantum, 2001
Hasibuan, Melayu.S.P, Manejemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Penerbit Bumi
Aksara,Jakarta, 2003
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar
Profesional Akuntan Publik, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2002
Mulyadi, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba Empat,
2002, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem
Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Ruky, Achmad S, Manajemen
Penggajian dan Pengupahan
Untuk Karyawan Perusahaan, Penerbit Gramedia, 2001, Jakarta.
Widjajanto,
Nugroho, Sistem Informasi Akuntansi, Cetakan pertama, Penerbit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar