Senin, 28 November 2016

pembagian sembako untuk dinas kebersihan kota medan


Pemberian Sembako Untuk Dinas Kebersihan Kota Medan yang diberikan Yayasan Buddha Tsu Chi  Kota Medan


 Medan, 27 November 2016

Dini Hari, Minggu,27 Nopember 2016,  Yayasan Buddha Tsu Chi memberikan sembako kepada Dinas Kebersihan Kota Medan khususnya untuk para Penyapu jalan (Melati), Supir Truck Sampah, Tukang angkat sampah (Bestari),dan staf Kebersihan. Pemberian sembako di bagi di jalan Pinang Baris atau tepatnya di Kantor Dinas kebersihan Kota Medan, yang di hadiri oleh Asisten Umun Pemerintahan Kota Medan.
Yayasan buddha Tsu Chi memberikan sembako berupa Beras dari Taiwan sebanyak 20 Kg per/orang nya. Dengan memberikan sembako beras kepada para Pekerja di Dinas kebersihan Kota Medan Yayasan Buddha Tsu Chi bisa menjalin kerja sama, silatuhrami dan kerukunan antar umat beragama, Melihat situasi Politik di Indonesia sudah mulai tidak kondusif.




Selain Sembako Yayasan Budha Tsu Chi juga ikut serta mengumpul kan botol plastik yang dibawa para pekerja Dinas Kebersihan Kota Medan untuk dibawa ke Bank Sampah Buddha Tsu Chi yang akan di daur ulang.



Dengan memberikan bantuan kepada para pekerja Dinas Kebersihan Kota Medan kiranya dapat membantu para pekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. dan memberikan penjelasan tentang Sejarah pendiri Yayasan Buddha Tsu Chi adapun beberapa Kutipan atau penjelasan asal-usul Budha Tsu Chi.

Pendiri Tzu Chi, Master Cheng Yen dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1937 di Chingsui, Taiwan bagian tengah. Wafatnya sang ayah di tahun 1960 menjadikan beliau memahami bahwa hidup ini hanyalah sementara dan selalu berubah. Sejak saat itu beliau mulai mempelajari agama Buddha secara lebih serius sebelum akhirnya menjalani hidup sebagai bhiksuni pada tahun 1964.

Suatu hari di tahun 1966, Master Cheng Yen bersama beberapa pengikutnya datang ke suatu balai pengobatan di Fenglin untuk mengunjungi salah seorang umat yang menjalani operasi akibat pendarahan lambung. Ketika keluar dari kamar pasien, beliau melihat bercak darah di atas lantai tetapi tidak tampak adanya pasien. Dari informasi yang didapat diketahui bahwa darah tersebut milik seorang wanita penduduk asli asal Gunung Fengbin yang mengalami keguguran. Karena tidak mampu membayar NT$ 8.000 (sekitar Rp 2,4 juta), wanita tersebut tidak bisa berobat dan terpaksa harus dibawa pulang.
Mendengar hal ini, perasaan Master Cheng Yen sangat terguncang. Seketika itu beliau memutuskan hendak berusaha mengumpulkan dana amal untuk menolong orang dan menyumbangkan semua kemampuan yang ada pada dirinya untuk menolong orang yang menderita sakit dan kemiskinan di Taiwan bagian timur. Master Cheng Yen bertekad untuk menghimpun potensi ini dengan diawali dari mengulurkan tangan mendahulukan bantuan kemanusiaan.



Dan ada dari para pekerja Tukang Sapu jalan (Melati), Tukang Angkat Sampah (Bestari), Supir Truck Sampah, dan Staf  Dinas Kebersihan tidak dapat menikmati bantuan beras dikarenakan tidak memiliki kupon dengan jumlah lebih kurang 350 orang pekerja  yang tidak dapat Sembako. Dengan alasan tidak ada diberikan informasi oleh  Mandor/Pimpinan,Waktunya mendadak tiba-tiba, dan ada yang berhalangan, di karenakan pembagian Kupon dilakukan di hari Minggu tanggal 20 November 2016.







 jangan lupa di share ya...
terima kasih

Tidak ada komentar: