Pemberian Sembako Untuk Dinas Kebersihan Kota Medan yang diberikan Yayasan Buddha Tsu Chi Kota Medan
Medan, 27 November 2016
Dini Hari, Minggu,27 Nopember 2016, Yayasan Buddha Tsu Chi memberikan sembako kepada Dinas Kebersihan Kota Medan khususnya untuk para Penyapu jalan (Melati), Supir Truck Sampah, Tukang angkat sampah (Bestari),dan staf Kebersihan. Pemberian sembako di bagi di jalan Pinang Baris atau tepatnya di Kantor Dinas kebersihan Kota Medan, yang di hadiri oleh Asisten Umun Pemerintahan Kota Medan.
Yayasan buddha Tsu Chi memberikan sembako berupa Beras dari Taiwan sebanyak 20 Kg per/orang nya. Dengan memberikan sembako beras kepada para Pekerja di Dinas kebersihan Kota Medan Yayasan Buddha Tsu Chi bisa menjalin kerja sama, silatuhrami dan kerukunan antar umat beragama, Melihat situasi Politik di Indonesia sudah mulai tidak kondusif.
Selain Sembako Yayasan Budha Tsu Chi juga ikut serta mengumpul kan botol plastik yang dibawa para pekerja Dinas Kebersihan Kota Medan untuk dibawa ke Bank Sampah Buddha Tsu Chi yang akan di daur ulang.
Dengan memberikan bantuan kepada para pekerja Dinas Kebersihan Kota Medan kiranya dapat membantu para pekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. dan memberikan penjelasan tentang Sejarah pendiri Yayasan Buddha Tsu Chi adapun beberapa Kutipan atau penjelasan asal-usul Budha Tsu Chi.
Pendiri Tzu Chi, Master Cheng Yen dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1937 di
Chingsui, Taiwan bagian tengah. Wafatnya sang ayah di tahun 1960
menjadikan beliau memahami bahwa hidup ini hanyalah sementara dan selalu
berubah. Sejak saat itu beliau mulai mempelajari agama Buddha secara
lebih serius sebelum akhirnya menjalani hidup sebagai bhiksuni pada
tahun 1964.
Suatu hari di tahun 1966, Master Cheng Yen bersama
beberapa pengikutnya datang ke suatu balai pengobatan di Fenglin untuk
mengunjungi salah seorang umat yang menjalani operasi akibat pendarahan
lambung. Ketika keluar dari kamar pasien, beliau melihat bercak darah di
atas lantai tetapi tidak tampak adanya pasien. Dari informasi yang
didapat diketahui bahwa darah tersebut milik seorang wanita penduduk
asli asal Gunung Fengbin yang mengalami keguguran. Karena tidak mampu
membayar NT$ 8.000 (sekitar Rp 2,4 juta), wanita tersebut tidak bisa
berobat dan terpaksa harus dibawa pulang.
Mendengar hal ini, perasaan Master Cheng Yen sangat terguncang. Seketika
itu beliau memutuskan hendak berusaha mengumpulkan dana amal untuk
menolong orang dan menyumbangkan semua kemampuan yang ada pada dirinya
untuk menolong orang yang menderita sakit dan kemiskinan di Taiwan
bagian timur. Master Cheng Yen bertekad untuk
menghimpun potensi ini dengan diawali dari mengulurkan tangan
mendahulukan bantuan kemanusiaan.
Dan ada dari para pekerja Tukang Sapu jalan (Melati), Tukang Angkat Sampah (Bestari), Supir Truck Sampah, dan Staf Dinas Kebersihan tidak dapat menikmati bantuan beras dikarenakan tidak memiliki kupon dengan jumlah lebih kurang 350 orang pekerja yang tidak dapat Sembako. Dengan alasan tidak ada diberikan informasi oleh Mandor/Pimpinan,Waktunya mendadak tiba-tiba, dan ada yang berhalangan, di karenakan pembagian Kupon dilakukan di hari Minggu tanggal 20 November 2016.
jangan lupa di share ya...
terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar